Selasa, 25 Januari 2011

ANTARA NASYID DENGAN AL-QUR’AN

Tak ada syair yang seindah Al-Qur’an karena ia dibuat dengan kalam Allah SWT. Seinda apapun bait kata dalam nasyid yang ditujukan untuk menggugah gairah seorang muslim, namun sungguh tak dapat menandingi gairah yang ditimbulkan karena melantunkan ayat-ayat Allah (Al-Qur’an).
Namun begitu banyak nasyid yang didendangkan oleh kaum muslimin dari nasyid perjuangan, cinta illahi, hingga samara, dari syair yang musiknya bombastis hingga hanya syairnya saja semua itu ditujukan untuk menghibur hati, namun sudah seharusnya bagi orang-orang beriman hiburan tertinggi untuk mereka adalah Al-Qur’an karena Al-Qur’an dapat menjadi penawar hati yang sedang sakit
“Dan, Kami turunkan, Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orana-orang beriman. “(Al-Isra’: 82).
Nasyid digunakan sarana untuk berdakwah dan juga hiburan tidak ada salahnya bernasyid, namun terkadang kita berlebihan dalam bernasyid. Lihatlah……, mengapalah hafalan nasyid kita lebih banyak dibandingkan dengan hafalan A-Qur’an kita,,? Mengapalah intensitas mendengarkan nasyid kita lebih banyak daripada mendengar Al-Qur’an..?, kita sering menyanikan nasyid, namun sedikit melantunkan Al-Qur’an.
Kita dapat dengan bangga menyanyikan nasyid “tekad” dari lzzis misalnya. Namun jarang dengan gairah tinggi kita untuk melantunkan Al-Anfal. Kita sering menitikkan air mata kita dengan tertegun bila mendengar nasyid bernada sendu seperti “Taubat” dari Ar-Rayyan, namun jarang sekali kita menitikkan air mata ketika melantunkan QS. Al-Baqoroh : 284-286…
Ya Rabbi…., Ampunilah kami jika kami bersalah dan tidak tergetar hati kami ketika kami disebut asma-Mu..
Astaghfirullah………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar