Senin, 31 Januari 2011

Tuhan Sembilan Senti

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
sumber: http://nurudin.jauhari.net
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Amin Yaa Rabbalalamin

Jumat, 28 Januari 2011

sosial anak

Perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan
anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, atau
lingkungan pergaulan yang lebih luas. Dengan demikian, permasalahan
anak dalam bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau
hubungan sosial, yang meliputi perilaku-perilaku sebagai berikut.
a. Tingkah laku agresif
b. Daya suai kurang
c. Pemalu
d. Anak manja
e. Negativisme
f. Perilaku berkuasa
g. Perilaku merusak

Pendidikan Anak Usia Dini

perkembangan anak ke arah yang positif dan kondusif, guru, pendidik perlu mengupayakan melalui kreativitasnya dengan memvariasikan berbagai strategi dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan berbagai cara menggabungkan berbagai strategi pembelajaran yang guru berikan maka akan merangsang sensory (indra) anak selalu terlibat dalam pembelajaran. Untuk itu, strategi pembelajaran perlu dikombinasikan dengan cara yang berbeda dalam melakukan aktivitas yang memilki fungsi dan bentuk secara beragam. Guru dapat menerapkan beberapa macam aktivitas belajar sosial anak yang umumnya dilakukan dalam pembelajaran pada anak TK atau Usia Dini diantara :

Demonstrasi
Demonstrasi diartikan sebagai pemberian contoh dari seseorang, baik guru atau orang lain, kepada anak. Secara umum demonstrasi melibatkan satu yang mendemonstrasikan kepada orang lain, mengenai bagaimana sesuatu itu bekerja atau bagaimana tugas itu dikerjakan, kapan orang mendemonstrasikan sesuatu guru menggunakan metode demonstrasi, biasanya untuk mendemonstrasikan instruksi pada anak-anak umum da tiga tahap penggunaan model demonstrasi yaitu:
• Menghasilkan atensi anak
• Menunjukkan sesuatu pada anak
• Meminta anak untuk merespon apa yang dilihatnya dengan lisan atau perbuatan.
Contoh penerapan strategi pembelajaran demontrasi pada anak TK atau usia dini. Seperti pada pengembangan seni (1) Guru terlebih dahulu mempersiapkan alat gambar, (2) Guru mendemonstrasikan salah satu gambar, (3) Anak dapat meniru gambar yang dimonstrasikan oleh guru, (4) anak memperlihatkan hasilnya kepada guru.
Misal: bagaimana guru menjelaskan dan menunjukkan cara membuat garis lurus dan garis lengkung dan menggunakan alat tulis seperti spidol, kapur. Garis lurus dapat dibuat panjang dan dapat dibuat pendek. Dapat dibuat mendaftar, tegak lurus, miring ke kanan, miring ke kiri dan lain sebagainya.
Dengan kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemanfaatan pemahaman anak melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan baik-baik semua keyerangan guru sehingga ia lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu. Dengan demikian selanjutnya anak dapat meniru bagaimana caranya melakukan hal tersebut seperti yang dicontohkan oleh guru.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan pleh dengan menggunakan kegiatan demonstrasi, misalkan: mengamati bagaimana cara menggunting pola pada ketas gambar. Mulai dari cara memegang kertas gambar dengan tangan kiri, memegang gunting di tangan kanan secara benar. Dan mulai menggunting dari titi awal dan diteruskan sampai selesai.
Manfaat kegiatan demonstrasi dapat dipergunakan untuk memenuhi dua fungsi. Pertama, dapat dipergunakan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak. Bagi anak dapat melihat bagaimana sesuatu peristiwa berlangsung, lebih menarik, dan merangsang perhatian, serta lebih menantang daripada hanya mendengar penjelasan guru. Misalnya dalam menjelaskan konsep-konsep yang berkaitan nilai-nilai sosial akan lebih berhasil bila penerapan nilai-nilai tersebut didramatisasi dengan menggunakan ilustrasi. Contoh bila guru menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak diperlukan ilustrasi melalui simulasi. Seperti dalam kehidupan sehari-hari dalam ilustrasi peristiwa keluarga: saat berangkat sekolah, makan bersama, mengunjungi teman sakit dan sebagainya.
Kedua, demonstrasi dapat membantu meningkatkan daya pikir anak usia dini, TK terutama daya pikir anak dalam peningkatan kemampuan mengenal, mengingat, berpikir konvergen, dan berpikir evaluatif. Pengembangan daya pikir yang dimulai di anak usia dini, TK, akan sangat membantu anak dalam memperoleh pengalaman belajar di bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.

Tantangan
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir secara intuitif atau bereksplorasi. Apapun yang diberikan (learning how to learn) dan melakukan (learning how to do). Apabila guru akan memberikan informasi yang sudah jadi yang siap “ditelan” siswa, akan tetapi informasi yang mampu membangkitkan siswa untuk mau “mengunyahnya”, untuk memikirkannya sebelum ia ambil kesimpulan. Untuk itu dalam hal-hal tertentu sebaiknya guru memberikan informasi yang “meragukan”, kemudian karena keraguan itulah siswa terangsang untuk membuktikannya.
Menurut hasil penelitian terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan (Kolb, 1985:5). Oleh karena itu, pendidikan untuk anak usia dini, TK harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan anak yang banyak menghadapkan anak dengan pengalaman langsung. Karena lingkungan merupakan kehidupan sebagai pribadi dan terutama lingkungan kehidupan anak dalam kelompok, banyak memberikan pengalaman bagaimana cara melakukan sesuatu yang terdiri atas serangkaian tingkah laku yang dimaksud.
Di dalam kehidupan kelompok, masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok dan bekerjasama dalam kelompoknya.
Tugas guru bertindak sebagai fasilitator yang harus menyediakan alat-alat dan bahan ajaran beserta media yang berorientasi pada kebutuhan dan minat, yang menantang anak untuk mencurahkan kemampuan dan keterampilan serta kreativitasnya dalam melaksanakan bagian pekerjaan yang menjadi bagianya dan kelompoknya.

Solusi atau Cara Pemecahan Masalah
Aktivitas pemecahan masalah merupakan variasi dari pengalaman ”Guided Discovery” Mosston dan Asworth (1994) menguraikan makna pemecahan masalah adalah bahwa, ” Anak merencanakan, memprediksi, mengambil keputusan, mengobservasi hasil dari aksinya, dan membuat kesimpulan sementara guru bertindak sebagai fasilitator. Anak-anak dibangkitkan melalui berbagai masalah pengembangan fisik, motorik, sosial-emosional, kognitif, bahasa dan nilai-nilai moral.
Kadang-kadang masalah itu muncul secara alamiah. Masalah terbaik bagi anak adalah berpikir tentang keterlibatannya dengan berbagai cara, dengan menggabungkan berbagai informasi secara benar, dan memiliki lebih dari satu upaya jalan keluarnya atau solusi.
Beberapa tahapan yang dapat dilakukan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran pemecahan masalah :
• Menyadari adanya masalah dengan mengidentifikasi
• Mengumpulkan informasi
• Merancang solusi
• Menguji coba solusi
• Mengambil kesimpulan
• Menyampaikan hasil.
Contoh penerapan strategi pemecahan masalah pada anak usia dini, TK sebagai berikut: (1). Anak diberikan beberapa benda yang sudah ada nomornya dari 1-10, (2) anak diminta untuk mengurutkan benda 1-5 berdasarkan urutan tinggi rendah: besar-kecil: berat-ringan:dan tebal-tipis, (3) anak dapat memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang berurutan, (4) anak dapat mengambil kesimpulan mengenai urutan yang sebenarnya, (5) anak dapat menceritakan hasilnya kepada gurunya.

Informasi Langsung
Anak usia dini (usia TK) mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan lingkungan sosial lebih baik. Anak ingin memahami segala sesuatu yang dilihat dan didengar. Segala sesuatu yang diamati oleh indranya. Untuk menggapai dorongan tersebut anak berusaha menemukan jawabannya dengan berbagai cara. Misalnya, jawaban terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan atau diraba itu. Tentang bagaimana terjadinya, dari mana segala sesuatu itu berasal. Atau apa yang terjadi bila sesuatu itu dipegang, diubah kedudukannya, dibanting dan sebagainya.
Rasa ingin tahu anak usia dini (TK) tidak terbatas pada hal-hal tersebut di atas melainkan juga berusaha untuk menemukan sendiri jawaban yang berkaitan dengan upaya memahami manusia yang berada dilingkungannya, yaitu tentang bagaimana cara bergaul dengan teman, pada perasaan teman terhadap saya, mengapa teman melakukan hal itu kepada saya, dan sebagainya.
Untuk memperoleh informasi dan pengalaman anak usia dini (TK) mempunyai dorongan yang kuat untuk menjelajahi dan meneliti lingkungannya. Dengan menggerakkan atau memainkan sesuatu, anak medmperoleh pengalaman. Anak juga mempunyai dorongan yang kuat untuk menguji dan mencoba kemampuan dan keterampilanya terhadap sesuatu. Kegiatan menguji dan mencoba ini tidak hanya memberikan kesenagan bagi anak melainkan juga memberi pemahamn yang lebih baik tentang sifat-sifat yang dimiliki sesuatu benda. Karena itu, bila anak mendapatkan kesempatan untuk bereksperimentasi, mencoba, menguji dengan berbagai sumber belajar mereka akan memperoleh penyempurnaan dalam cara kerja mereka dan juga dapat mengapresiasi cara kerja anak lain.
Untuk memenuhi dorongan ingin memahami lingkunganya anak seringkali berbicara sendiri, bertanya kepada teman atau teman yang ditemuinya. Anak ingin berbagi informasi, ingin bertukar pendapat, ingin menayakan sesuatu. Pembicaraan anak biasanya berpusat pada kejadian-kejadian dalamkeluarga, hewan peliharaanya, kakak adik, alat permainanany da sebagainya. Untuk itu kita dapat memanfaatkan topik-topik tersebut dapat dimanfaatkan bagi guru sebagai daya tarik dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Selasa, 25 Januari 2011

ANTARA NASYID DENGAN AL-QUR’AN

Tak ada syair yang seindah Al-Qur’an karena ia dibuat dengan kalam Allah SWT. Seinda apapun bait kata dalam nasyid yang ditujukan untuk menggugah gairah seorang muslim, namun sungguh tak dapat menandingi gairah yang ditimbulkan karena melantunkan ayat-ayat Allah (Al-Qur’an).
Namun begitu banyak nasyid yang didendangkan oleh kaum muslimin dari nasyid perjuangan, cinta illahi, hingga samara, dari syair yang musiknya bombastis hingga hanya syairnya saja semua itu ditujukan untuk menghibur hati, namun sudah seharusnya bagi orang-orang beriman hiburan tertinggi untuk mereka adalah Al-Qur’an karena Al-Qur’an dapat menjadi penawar hati yang sedang sakit
“Dan, Kami turunkan, Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orana-orang beriman. “(Al-Isra’: 82).
Nasyid digunakan sarana untuk berdakwah dan juga hiburan tidak ada salahnya bernasyid, namun terkadang kita berlebihan dalam bernasyid. Lihatlah……, mengapalah hafalan nasyid kita lebih banyak dibandingkan dengan hafalan A-Qur’an kita,,? Mengapalah intensitas mendengarkan nasyid kita lebih banyak daripada mendengar Al-Qur’an..?, kita sering menyanikan nasyid, namun sedikit melantunkan Al-Qur’an.
Kita dapat dengan bangga menyanyikan nasyid “tekad” dari lzzis misalnya. Namun jarang dengan gairah tinggi kita untuk melantunkan Al-Anfal. Kita sering menitikkan air mata kita dengan tertegun bila mendengar nasyid bernada sendu seperti “Taubat” dari Ar-Rayyan, namun jarang sekali kita menitikkan air mata ketika melantunkan QS. Al-Baqoroh : 284-286…
Ya Rabbi…., Ampunilah kami jika kami bersalah dan tidak tergetar hati kami ketika kami disebut asma-Mu..
Astaghfirullah………………..

Rabu, 19 Januari 2011

TIPS SALAFUS SHALEH DALAM MEMILIH PASANGAN HIDUP



oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal


Disebutkan dalam kitab “tahdzibul kamaal” karya Al-Hafizh Al-Mizzi:

Berkata Yahya bin Yahya An-Naisaburi: suatu ketika aku berada di sisi Sufyan bin Uyainah, tiba-tiba ada seorang lelaki datang lalu berkata: Wahai Abu Muhammad! Aku mengeluhkan kepadamu perihal fulanah –isterinya, saya orang yang paling hina dan rendah menurutnya!

Maka Sufyan diam beberapa saat, lalu mengangkat kepalanya dan berkata: jangan- jangan engkau sangat berharap kepadanya sehingga menjadikannya semakin merasa tinggi?

Ia menjawab: benar demikian wahai Abu Muhammad,!

Berkata Sufyan:

من ذهب إلى العز ابتلي بالذل، ومن ذهب إلى المال ابتلي بالفقر، ومن ذهب إلى الدين يجمع الله له العز والمال مع الدين

“Siapa yang mencari kemuliaan (dengan nasab keturunan), maka dia akan ditimpa musibah kehinaan, dan siapa yang mencari harta, maka dia akan ditimpa kemiskinan, dan siapa yang mencari agama, maka Allah mengumpulkan untuknya kemuliaan, harta, sekaligus agama.”

Lalu Beliau mulai bercerita:

“Kami empat bersaudara: Muhammad, Imran, Ibrahim dan saya sendiri. Muhammad yang tertua diantara kami sedangkan Imran adalah yang bungsu, aku pertengahan diantara mereka.Tatkala Muhammad ingin menikah, dia ingin mencari wanita berketurunan bangsawan, maka diapun menikahi wanita yang lebih mulia nasab keturunannya dibanding dirinya, maka Allah menimpakan musibah kehinaan kepadanya. Adapun Imran menginginkan harta, maka dia menikahi wanita yang lebih kaya darinya, maka Allah menimpakan kemiskinan kepadanya, dimana keluarga wanita itu mengambil semua miliknya dan tidak menyisakan sama sekali untuknya!. Akupun memperhatikan keadaan keduanya, lalu datanglah Ma’mar bin Rasyid kepada kami, maka akupun meminta pendapatnya sambil aku menceritakan kisah kedua saudaraku. Maka Beliaupun mengingatkan aku hadits

Yahya bin Ja’dah dan hadits Aisyah. Adapun hadits Yahya bin Ja’dah, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

تنكح المرأة على أربع: دينها، وحسبها، ومالها، وجمالها، فعليك بذات الدين تربت يداك “.

“Wanita dinikahi karena empat hal: agamanya,keturunannya, hartanya dan kecantikannya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, (jika tidak) maka celaka engkau.”

Dan hadits Aisyah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“ أعظم النساء بركة أيسرهن مؤنة

“wanita yang paling banyak berkahnya adalah yang paling mudah maharnya.”

Maka akupun memilih untuk diriku waniita yang memiliki agama dan mahar yang ringan sebagai wujud mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka Allah Ta’ala menganugerahkan kepadaku kemuliaan, harta sekaligus agama.”

In this photo: Abu Habibi Naufal Abrar (photos), Daud Antidukun, Sukpandiar Idris (photos), Jens Imut (photos), Abu Haritz, Cipto Abu Yahya (photos), Anwar Baru Belajar, Sobat Gaul Menanti Dibataswaktu (photos), Nurchan AbiNya Dzikra, Anton Yun, Abey Al Ghuroba' Bali, Abu Salsabila Habibie Ihsan, Heri Pahlawadi, Basharahil باشراحيل, Junaidi Papi (photos), Yulesvan Abu Zaid, Abu Hashifah Rickywahyudi (photos), Abu Hatim Ath Tholiby, Amar Cah Aswaja (photos), Azlan Abu Royyan, Ibnu Jauhary Al Bantuly, Ahmad Al-Jakarti, Abu Ihsan Tono Aja, Abu Syaddad Umar Baladraf (photos), Ei Dika, Hamidah Binti Asy-Syarief (photos), Abu Abdillah Ibnu Sholeh, Kautsar Noorsito, Zafran 'Dan' Zefiro, Adi Ziyad, Ikhwan Salafy Sidrap, Abi Abdirrahman Detri, Oposisi Kebatilan (photos), Fathul Baari (photos), Nasir Eddumayyi, Gunawan Iman Prasetyo, Ck Kc Ck, Irsyad Syakir Al Barbasy, Eric Meirino Sandy, Abu Abrar Ad-Depoky, Abu Haidar Mu'tashim Pudji, Tak Dikenal, Heri Abu Aisyah, 'Alv Vin (photos), Anak Agung Paling Gede, Rio Raziqin, Baru Belajar Sabar (photos), Akhdan Zf, Didit Fitriawan, Muhammad Al-Asry Al-Salafy

{ kewajiban menutup aurot }

PENGERTIAN AURAT

Aurat diambil dari perkataan Arab 'Aurah' yang bererti keaiban. Manakala dalam istilah feqah pula aurat diartikan sebagai bahagian tubuh badan seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari pandangan.

Di dalam islam terdapat beberapa keadaan di mana masyarakat islam dibenarkan membuka aurat dan ia hanya pada orang-orang yang tertentu. Di dalam risalah ini akan diterangkan beberapa perkara yang bersangkutan dengan aurat untuk dijadikan renungan dan tatapan bersama.

PERINTAH MENUTUP AURAT

Perintah menutup aurat telah difirmankan oleh allah s.w.t dalam surah al-ahzab ayat 33 yang bermaksud :

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat,tunaikanlah zakat dan ta'atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Dalam hal ini Allah s.w.t telah berfirman dalam surah al-ahzab ayat 59 yang bermaksud :

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isteri mu anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka menghulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.

ASAS AURAT

Islam telah menggariskan batasan aurat pada lelaki dan wanita.Aurat asas pada lelaki adalah menutup antara pusat dan lutut. Manakala aurat wanita pula adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan tapak tangan.

Aurat lelaki pada bila-bila masa dan apabila bersama-sama sesiapa pun adalah sama iaitu antara pusat dan lutut. Tetapi bagi wanita terdapat perbezaan dalam beberapa keadaan antaranya :

1. Aurat Ketika Sembahyang
Aurat wanita ketika sembahyang adalah menutup seluruh badan kecuali muka dan tapak tangan.

2. Aurat Ketika Sendirian
Aurat wanita ketika mereka bersendirian adalah bahagian anggota pusat dan lutut. Ini bererti bahagian tubuh yang tidak boleh dilihat antara pusat dan lutut.

3. Aurat Ketika Bersama Mahram
Pada asasnya aurat seseorang wanita dengan mahramnya adalah antara pusat dan lutut. Walau pun begitu wanita dituntut agar menutup mana-mana bahagian tubuh badan yang boleh menaikkan syahwat lelaki walaupun mahram sendiri.
Perkara ini dilakukan bagi menjaga adab dan tatsusila wanita terutana dalam menjaga kehormatan agar perkara-perkara sumbang yang tidak diingini tidak akan berlaku.

Oleh itu, pakaian yang labuh dan menutup tubuh badan dapat menutup syahwat lelaki. Pakaian yang digalakkan walaupun semasa bersama mahram adalah pakaian yang lengkap dan labuh.

Syarak telah menggariskan golongan yang dianggap sebagai mahram kepada seseorang wanita iaitu :

1.Suami
2.Ayah,termasuk datuk belah ibu dan bapa
3.Ayah mertua
4.Anak-anak lelaki termasuk cucu sama ada dari anak lelaki atau perempuan
5. Anak-anak suami
Dalam perkara ini islam mengharuskan isteri bergaul dengan anak suami karena wanita tersebut telah dianggap dan berperanan sebagai ibu kepada anak-anak suaminya.
6. Saudara lelaki kandung atau seibu atau sebapa
7. Anak saudara lelaki karena mereka ini tidak boleh dinikahi selama-lamanya
8. Anak saudara dari saudara perempuan
9. Sesama wanita sama ada kaitan keturunan atau seagama
10. Hamba sahaya
11. Pelayan yang tidak ada nafsu syahwat
12. Anak-anak kecil yang belum mempunyai syahwat terhadap wanita. Walau pun begitu, bagi kanak-kanak yang telah mempunyai syahwat tetapi belum baligh,wanita dilarang menampakkan aurat terhadap mereka.

Al-quran dengan jelas menerangkan perkara ini dalam surah An-Nur ayat 31 yang bermaksud :

" Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka, dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya, dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka, dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka, atau bapa mertua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan, dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka, dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya".

Imam Syafie berpendapat perhiasan yang dimaksudkan dalam ayat diatas terbahagi kepada dua makna iaitu:

1. Perhiasan yang bersifat semulajadi seperti muka,pipi,mulut,mata,bibir,hidung,kaki,betis,peha dan lain-lain anggota.
2. Perhiasan seperti pakaian,alat-alat solek,cincin,rantai leher, gelang kaki dan sebagainya.

3.Oleh itu, umat islam digalakkan mengawal diri agar tidak melanggar batasan-batasan yang telah digariskan oleh islam terutamanya dalam soal perhiasan dan berpakaian.

4.Aurat Ketika Di Hadapan Lelaki Bukan Mahram Kewajipan menutup aurat dihadapan lelaki bukan mahram adalah amat penting dan perlu dilaksanakan oleh setiap wanita, bagi mengelak berlaku perkara yang tidak diingini seperti rogol dan sebagainya.

Perkara ini terjadi disebabkan memuncaknya nafsu para lelaki akibat dari penglihatan terhadap wanita yang memakai pakaian yang tidak senonoh dan mendedahkan sebahagian tubuh badan mereka.

Wanita yang bersuami pula, dengan terlaksanakan kewajipan ini, akan dapat membantu suami, yang mana dosa seorang isteri yang membuka aurat akan ditanggung oleh suami.

Oleh itu, wanita-wanita perlulah memahami batas-batas aurat ketika berhadapan dengan orang-orang yang tertentu dalam keadaan yang berbeza-beza.

5. Aurat Ketika Di Hadapan Wanita Kafir, Aurat wanita apabila berhadapan atau bergaul dengan wanita bukan islam adalah tutup keseluruhan tubuh badan kecuali muka dan tapak tangan.

Rasulullah s.a.w bersabda dalam sebuah hadis yang bermaksud : Abdullah bin Abbas ada menyatakan, Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang maksudnya : " Tidak halal kaum wanita islam itu dilihat oleh kaum Yahudi dan Nasrani".

6. Aurat Ketika Bersama Suami
Apabila seorang isteri bersama-sama dengan suaminya di tempat yang terlindung dari pandangan orang lain, maka islam telah memberi kelonggaran dengan tiada membataskan aurat pada suaminya.

Ini bererti suami dan isteri tiada sebarang batasan aurat terhadap mereka berdua. Isteri boleh mendedahkan seluruh anggota badannya bila berhadapan dengan suaminya.

Mu'awiyah bin Haidah mengatakan : "Aku pernah bertanya : Ya rasulullah , bagaimanakah aurat kami, apakah boleh dilihat oleh orang lain?". Baginda menjawab :"Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau hamba abdi milikmu". Aku bertanya lagi :" Ya rasulullah , bagaimanakah kalau ramai orang mandi bercampur-baur di satu tempat? " Baginda menjawab : "Berusahalah seboleh mungkin agar engkau tidak melihat auratmu". Aku masih bertanya lagi: " Ya rasulullah, bagaimanakah kalau orang mandi sendirian?" Baginda menjawab : " Seharuslah ia lebih malu kepada allah daripada malu kepada orang lain". (Hadis Riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud)

PAKAIAN DALAM ISLAM

Dalam membicarakan soal pakaian wanita, islam tidak menetapkan pakaian tertentu tetapi wanita islam perlu mengikuti garis panduan syarak seperti berikut:
i. Pakaian itu hendaklah menutup aurat
ii. Pakaian itu hendaklah longgar, tidak sempit atau ketat hingga menampakkan susuk tubuh badan.
Usamah bin Zaid pernah menceritakan bahawa rasulullah s.a.w telah menerima hadiah sejenis kain Qibtiah yang kurang tebal daripada seorang yang bernama Dahiyah Al-Albi dan rasulullah s.a.w pula menghadiahkan kain tersebut kepada beliau (Usamah bin Zaid) , untuk dibuat pakaian tetapi Usamah memberikan kepada isterinya.
Suatu hari rasulullah s.a.w bertanyakan Usamah : "Kenapa engkau tidak memakai kain Qibtiah itu?" Usamah menjawab :" Saya telah berikan kepada isteri saya". Lalu rasulullah s.a.w bersabda kepada Usamah :" Suruhlah isterimu mengalaskan kain tersebut dengan kain yang lain di bawahnya, karena aku bimbang jika kain Qibtiah itu tidak digalas, maka akan kelihatanlah besar kecil tulang-tulang badan isterimu (bentuk tubuh badan isterimu)".
iii. Pakaian itu diperbuat dari pada kain yang agak tebal, tidak nipis atau jarang yang boleh menampakkan bayangan tubuh badan.
Selain daripada itu, pakaian wanita hendaklah dibuat dari kain yang tidak terlalu licin dan lembut hingga melekat di tubuh dan membayangkan kulit pemakainya. Pakaian yang dibuat dari pada kain-kain tersebut boleh mempamerkan rupa bentuk anggota badan wanita yang boleh mengghairahkan lelaki yang memandangnya.
iv. Pakaian itu tidak berbentuk hiasan yang boleh menarik perhatian orang melihatnya.
v. Pakaian itu tidak menyerupai pakaian lelaki.
Abu Hurairah r.a telah meriwayatkan bahawa rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesiapa jua wanita yang memakai minyak wangi kemudian melintasi khalayak ramai dengan tujuan dihidu bau yang dipakainya, maka dia dikira berzina".
vii. Pakaian itu tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir atau musyrik.
Dengan memakai pakaian yang menutup aurat, seseorang wanita telah menunjukkan harga diri sebenar seorang wanita dan sekaligus menghindari perbuatan tidak senonoh di kalangan para lelaki terhadap wanita.
Wanita yang menutup aurat dan berpegang teguh dengan ajaran islam akan mendapat keredhaan Allah s.w.t dan lelaki akan memandang mereka dengan pebuh rasa hormat dan memberi penghormatan yang tinggi bersesuaian dengan sifat mereka yang pemalu dan bersopan santun.


Thank's udah nympetin waktunya untuk baca. moga bermanfaat u/ qt smw.. amiiinnn.

kisah ibnu hajar dan orang yahudi

Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.
Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah seorang penjual minyak. Sebagaimana kebiasaan tukang minyak, si yahudi itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.

Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar: “Sesungguhnya Nabi kalian berkata:
(( الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ))
Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. (HR. Muslim)
Namun kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.”

Maka Ibnu Hajar menjawab: “Aku dengan keadaanku yang penuh dengan kemewahan dan kenimatan dunia ini bila dibandingkan dengan kenikmatan surga adalah seperti sebuah penjara. Sedang penderitaan yang kau alami di dunia ini dibandingkan dengan yang adzab neraka itu seperti sebuah surga.”

Maka si yahudi itupun kemudian langsung mengucapkan syahadat: “Asyhadu anla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammad rasulullah,” tanpa berpikir panjang langsung masuk Islam.

Subhanallah, sangat menakjubkan hadits Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kisah ini…

Bahan Renungan:
Imam An-Nawawi menjelaskan hadits ini: “Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir.”
مَعْنَاهُ أَنَّ كُلّ مُؤْمِن مَسْجُون مَمْنُوع فِي الدُّنْيَا مِنْ الشَّهَوَات الْمُحَرَّمَة وَالْمَكْرُوهَة ، مُكَلَّف بِفِعْلِ الطَّاعَات الشَّاقَّة ، فَإِذَا مَاتَ اِسْتَرَاحَ مِنْ هَذَا ، وَانْقَلَبَ إِلَى مَا أَعَدَّ اللَّه تَعَالَى لَهُ مِنْ النَّعِيم الدَّائِم ، وَالرَّاحَة الْخَالِصَة مِنْ النُّقْصَان . وَأَمَّا الْكَافِر فَإِنَّمَا لَهُ مِنْ ذَلِكَ مَا حَصَّلَ فِي الدُّنْيَا مَعَ قِلَّته وَتَكْدِيره بِالْمُنَغِّصَاتِ ، فَإِذَا مَاتَ صَارَ إِلَى الْعَذَاب الدَّائِم ، وَشَقَاء الْأَبَد .
“Maknanya bahwa setiap mukmin itu dipenjara dan dilarang di dunia ini dari kesenangan-kesenangan dan syahwat-syahwat yang diharamkan dan dibenci. Dia dibebani untuk melakukan ketaatan-ketaatan yang terasa berat. Jika dia meninggal dia akan beristirahat dari hal ini. Dan dia akan berbalik kepada apa yang dijanjikan Allah berupa kenikmatan abadi dan kelapangan yang bersih dari cacat.
Sedangkan orang kafir, dia hanya akan mendapatkan dari kesenangan dunia yang dia peroleh, yang jumlahnya sedikit dan bercampur dengan keusahan dan penderitaan. Dan bila dia telah mati, dia akan pergi menuju siksaan yang abadi dan penderitaan yang selama-lamanya.”
(Syarah Shohih Muslim No. 5256)

Maka sepantasnya seorang mukmin bersabar atas hukum Allah dan ridha dengan yang ditetapkan dan ditaqdirkan oleh Allah. Semoga kita diberi taufik, kemudahan, dan al-afiat untuk menjalani kehidupan dunia ini.

*{moral pada anak}*

2.1. DEFINISI MORAL
Jika istilah moral didefinisikan akan berbunyi,” moral berkenaan dengan norma-norma umum, mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang.”
Ketika orang berbicara tentang nilai-nilai moral, pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan perbuatan seseorang terhadap orang lain. Pada anak-anak, nilai-nilai moral akan terlihat dari mampu tidaknya seorang anak membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Jujur, baik hati, dapat dipercaya, ramah, setia kawan, dermawan, berempati, bersahabat, lembut, penuh kasih, ceria, menghargai orang lain, hanyalah beberapa ciri-ciri yang dapat ditemui pada orang-orang yang dianggap memiliki nilai-nilai moral yang baik.
2.3. TAHAPAN PERKEMBANGAN MORAL MANUSIA
Dan anak-anak mengembangkan nilai-nilai moral ini secara perlahan dan melalui beberapa tahapan tertentu. Dibutuhkan kesabaran orangtua untuk memahami perkembangan moral sebagai proses panjang dan tidak pernah berhenti dalam kehidupan seorang manusia. Salah satu tokoh yang menekuni masalah perkembangan moral adalah Kohlberg. Menurut teorinya, ada (3) tingkatan perkembangan moral anak, dan masing-masing tingkatan memiliki (2) tahapan, yaitu;
• Tingkat pertama dikenal dengan Preconventional Morality
Tahap 1: Obedience and Punishment orientation
Dalam tingkat ini anak cenderung menghindari hukuman, maka anak akan terlihat sangat patuh dan berbuat baik untuk menghindari hukuman. Misalnya tidak akan bermain jauh karena akan dimarahi orang tua.
Tahap 2: Naïve Hedonistic and Instrumental Orientation
Dalam tahap ini, anak akan mulai dapat membedakan akibat fisik (Jika hukuman fisik terpaksa dilakukan orang tua, misal memukul pantatnya). Disini pemikiran anak mengenai benar atau salah belum jelas, tergantung apakah itu memuaskan keinginannya atau tidak. Misalnya, anak berkata,” Saya akan mengerjakan PR kalau nanti malam boleh nonton TV”. Biasanya tingkat dan tahapan ini ditemui pada usia anak dibawah 10 tahun.
• Tingkat kedua dikenal dengan Conventional
Tahap 3: Good Boy Nice Girl Morality
Dalam tingkat ini anak lebih memfokuskan diri pada apa yang diharapkan oleh orang lain (keluarga atau kelompok lain seperti sekolah). Dan dalam tahap ke 3 ini, anak akan menaruh perhatiannya pada harapan-harapan social yang ada di sekitarnya. Anak akan bertindak tertentu karena menganggap prilaku itu baik untuk keluaga atau kelompoknya. Pada tahap ini anak sudah mulai tidak egosentris lagi.
Tahap 4: Authority and Morality
Dalam tahap ini, anak menganggap nilai moral baik atau buruk merupakan suatu kewajiban dengan tujuan menjaga keseimbangan dan ketertiban masyarakat.
Tingkat dan tahapan ini terjadi pada anak usia 10-21 tahun.
• Tingkat ketiga disebut dengan Post Conventional
Dalam Tingkat ini anak sudah mengerti aturan social yang ada.
Tahap 5: Social Legality
Dalam tahapan ini, anak akan menentukan apakah aturan tersebut sesuai dengan moral atau tidak, jika sesuai ia akan mengikuti aturan tersebut dan sebaliknya.
Tahap 6: Morality of individual principles and Conscience
Dalam tahap terakhir ini, penalaran moral sudah merupakan kata hati/ rilekunya sehari hari. Tindakan dalam tahapan ini sebagai keputusan kata hatinya .
Namun teori Kohlberg diatas tentu bersifat dinamis, tidak statis dan tergantung pada banyak faktor. Dan peranan orang tua dalam setiap perkembangan moral anak tentu sangat penting karena anak akan selalu butuh bimbingan dalam setiap pertumbuhan dan perkembangannya. Namun yang menjadi masalah adalah tidak setiap orang tua mampu atau mengetahui/memahami bagaimana cara mengkomunikasikan moral kepada anak. Maka berdasarkan teori perkembangan moral anak, dalam pembahasan akan dibahas mengenai bagaimana orang tua dapat mendidik anak dan dapat mengembangkan moral anak dengan baik.

B A B III
P E M B A H A S A N
3.1. PRINSIP-PRINSIP DASAR TENTANG MORAL
Sebelum sampai pada cara-cara bagaimana mengajarkan moral kepada anak, terlebih dahulu yang harus dipahami adalah beberapa prinsip dasar tentang moral,yaitu;
3.1.1. Moralitas Adalah Penghargaan
Orang tua perlu menghargai anak dan mengharapkkan penghargaan yang serupa dari anak. Disiplin harus benar benar mendapat penghargaan dan merupakan contoh bentuk pengendalian, kelembutan, dan keadilan yang orang tua harapkan dari anak. Anak mengembangkan moralitas secara gradual dan bertahap. Tahap-tahap ini adalah perasaan yang baik dan buruk yang terus ada sejak masa anak-anak hingga dewasa. Masing-masing tahap membawa anak menjadi lebih dekat dengan kematangan perkembangan moralnya.
3.1.2. Menghargai Anak Dan Mengharapkan Penghargaan yang Serupa Dari Mereka.
Memperlakukan anak dengan penghargaan, berarti memperlakukan mereka sebagai seorang manusia, berlaku adil dengan anak. Dan menciptakan sejumlah penghargaan bagi tercapainya kematangan tahap perkembangan anak, ini berarti memberikan anak sebuah perasaan bahwa orang tua mempertimbangkan sudut pandang anak. Karena moralitas adalah jalan dua arah, jika orang tua mengharapkan penghargaan dari anak, maka orang tua harus sangat berhati-hati dalam menjalani kegiatan mereka sehari hari, karena anak selalu dapat belajar dari apapun yang orang tua lakukan.

3.1.3. Mengajarkan Dengan Contoh
Sebuah cara paling pasti untuk membantu anak mengubah pemikiran moral mereka ke arah prilaku moral yang positif adalah mengajari mereka dengan contoh. Orang tua mengajarkan penghargaan bagi semua orang dengan contoh-contoh langsung (dalam menghargai orang) yang orang tua berikan. Tidak ada hal lain yang lebih terpatri dan menggores lebih dalam di dalam benak anak-anak selain contoh perilaku orang tua atau orang dewasa lain disekelilingnya.
Mendengarkan pun adalah sebuah contohsalah satu cara menyampaikan nilai-nilai kepada anak-anak adalah dengan mendengarkan mereka. Maka anak-anak akan belajar mendengarkan pula.
3.1.4. Mengajarkan Dengan mengatakan
Meski penting mengajar anak dengan contoh, namun hal itu tidak cukup. Karena anak di kelilingi dengan contoh yang buruk juga, maka anak-anak membutuhkan kata-kata orang tua seperti halnya anak membutuhkan contoh dari orangtua.
Sempatkan waktu membacakan cerita-cerita rakyat yang dapat dijadikan ilustrasi suatu nilai moral. Bagi anak yang terpenting bukan ceritanya, namun kedekatan dengan orang tua. Hal ini akan sangat membantu anak untuk memahami prinsip-prinsip yang diajarkan melalui sikap-sikap dalam tokoh cerita. Jangan biarkan anak menonton film sendirian tanpa ada interaksi bertukar nilai-nilai, karena anak hanya akan menganggap hal itu sebagai hiburan tanpa nilai.
3.1.5. Membantu Anak Belajar Berpikir.
Yaitu berpikir untuk mereka sendiri. Orang tua dapat membantu perkembangan moral anak dengan member mereka dorongan yang konstan untuk berhenti sejenak dan berpikir, dan untuk mengambil keadaan/kondisi orang lain sebagai bahan pertimbangan. Anak-anak yang lebih banyak berpikir akan lebih banyak mendiskusikan isu-isu moral, menciptakan jalan yang lebih baik melalui tahap-tahap pemikiran moral daripada anak-anak yang tidak banyak berpikir. Caranya, mintalah pada anak untuk berpikir dan merefleksikan diri. Tanyakan padanya bagaimana kalau hal ini terjadi padanya? Berikan anak wakt untuk merefleksikan diri atas perilakunya.
3.1.6. Membantu Anak Memikul Tanggung Jawab Nyata
Upayakan agar anak ikut memikul tanggung jawab tugas di rumah dan dorong mereka agar dapat menyelesaikanya. Biarkan mereka kerjakan sendiri tugas-tugas sekolahnya, atau menjaga adik, atau memelihara hewan peliharaan.
3.1.7. Seimbangkan Antara Kemandirian Dan Kontrol Yang di Berikan
Anak-anak membutuhkan batasan dalam kemandirian, antara tetap berpegang dengan sayap yang mereka miliki. Hal ini cukup rumit. Terlalu banyak kontrol dari orang tua menyebabkan anak berontak dan akan melakukan apa saja untuk mendapat sedikit kebebasan. Namun dengan kebabasan yang melimpah , membuat anak menjadi tidak disiplin.Jika orang tua bersikap lebih demokratis maka perkembangan moral anak akan terkontrol dengan lebih baik.
3.1.7. Cintailah Anak Dan Bantu Mereka Mengembangkan Konsep Diri Positif
Cinta dan kasih sayang orang tua membantu anak menangkap nilai-nilai dan peraturan orang tua. Orang tua yang melewatkan waktu bersama anak secara kuantitatif dan kualitatif sebaik mereka mencintai anak-anak mereka, akan memiliki anak-anak yang mempunyai level perkembangan moral yang tinggi. Membuat variasi kebersamaan dengan anak, atau menciptakan sesuatu yang membahagiakan keluarga, akan membuat anak-anak selalu teringat bahwa kebersamaan adalah bentuk cinta kasih. Mencintai anak-anak bukan berarti memanjakan mereka dan merusak konsep diri yang positif dari anak.
3.1.8. Memupuk Perkembangan Moral dan Menciptakan Keluarga Yang Bahagia
Membantu anak tumbuh dengan moral yang baik dan menciptakan keluarga yang baik adalah benar-benar hal yang sama. JIka orang tua melakukan salah satunya, berarti orang tua melakukan hal yang lainnya. Salah satunya adalah dengan meluangkan waktu untuk anak, membuka mata hati dan telinga untuk anak, akan membuat anak mempercayai orang tua serta menjadikan orang tua sebagai satu-satunya tempat anak mencurahkan segalanya. Jika anak-anak merasa ‘terhubung’ dengan keluarga, mereka akan mendapatkan kemudi yang membantu mereka bertahan pada sebuah jalur yang bertanggung jawab dalam menghadapi tekanan dalam kehidupannya, misalnya dari teman sebaya.
3.2. KOMUNIKASI MORAL SEBAGAI PROSES MENGEMBANGKAN MORAL ANAK
Berbicara mengenai moral, pasti akan berpikir bagaiman cara menerangkannya pada anak-anak. Nilai-nilai moral untuk tingkatan anak-anak adalah membedakan baik dan buruk. Dan hal tersebut merupakan sesuatu yang abstrak utnuk dikatakan dengan cara apapun, dan anak biasanya belum mampu menterjemahkan kata-kata verbal.
Anak-anak melihat dan kemudian membuat imajinasi dalam pikirannya. Imajinasi dalam pikiran anak, bahwa suatu tindakan itu benar atau salah memerlukan suatu pengalaman langsung yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, sehingga membantu proses kemampuan anak untuk mampu merenungkan dan mengolah sesuai dengan kemampuan penangkapannya.
Mengutip Robert Coles tentang kecerdasan moral “Kecerdasan moral tidaklah dicapai hanya dengan mengingat kaidah dan aturan, hanya dengan diskusi abstrak di sekolah atau di dapur. Moral akan tumbuh dengan mempelajari bagaimana bersikap terhadap orang lain, bagaimana berperilaku di dunia ini, pelajaran apa yang ditimbulkan oleh tindakan yang kita lihat dan kita dengar, dan diolah dalam hati mengenai baik buruknya”
Orang tua sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam member pemahaman kepada anak. Perlu diingat pembentukan watak memrlukan waktu bertahun-tahun. Dalam waktu tak terbatas orang akan selalu mengkomunikasikan moral, tidak melalui kata-kata namun dengan seluruh pengalaman hidupnya.
3.2.I. Memahami Makna Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses saling berbagi informasi antar semua mahluk di dunia. Proses terjadi sejak pada linkungan terkecil, yaitu keluarga maupun lingkungan luas di sekitar. Interaksi atau hubungan timbale balik satu sama lain adalah kebutuhan hakiki manusia, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk social. Manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya untuk mengisi dan melanjutkan hidupnya. Diperlukan tata cara hidup yang diperlukan agar tidak saling merugikan satu sama lain, tatacara ini diwujudakan dalam bentuk nilai-nilai yang disepakati bersama, yaitu nilai-nilai moral.
3.2.2. komunikasi Yang efektif
Komunikasi adalah kunci semua aspek dalam keluarga, termasuk dalam membangun moral. Ada beberapa hal mengenai cara berkomunikasi secara efektif dengan anak:
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang jelas
Orang tua terlebih dulu perlu untuk mendefinisikan harapan-harapan orang tua bagi anak anak. Dengan menetapkan hal-hal rutin atau prosedur spesifik bagi perilaku tertentu seperti mengerjakan tugas-tugas di rumah atau bersiap-siap untuk pergi tidur, akan membantu anak untuk mengingat perilaku yang orang tua harapkan. Selain itu menyusun sebuah aturan tentang perilaku yang diharapkan dan yang dilarang juga akan membantu anak. Hal-hal diatas merupakan komunikasi yang jelas dan mudah dipahami oleh anak. Dan orang tua harus selalu ingat tingkat perkembangan anak agar tidak mengharapkan lebih dari kemampuan yang dimiliki anak atau membanjiri anak dengan daftar aturan yang panjang.
Komunikasi yang efektif adalah kooperatif
Lebih dari sekedar mendiktekan harapan yang ada kepada anak, aau menuntut hal-hal tertentu. Komunikasi efektif berarti Berbicara kepada anak, komunikasi yang bersifat dua arah adalah dengan membiarkan anak mengambil bagian dalam pengambilan keputusan. Misalnya menyusun tugas- tugas di rumah atau membuat aturan di rumah.
Komunikasi yang efektif harus konkret
Sampai menginjak masa remaja, anak sangat konkre dalam pemikiran. Mereka kesulitan dalam memahami konsep abstrak. Oleh karena itu Orang tua harus menggunakan contoh konkret untuk memperjelas harapan orang tua kepada anak.
Komunikasi efektif harus lengkap
Lengkap dalam arti anak tidak hanya tahu apa yang harus dilakukannya, akan tetapi juga alasan mengapa mereka melakukannya. Hal terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah pengkomunikasian alasan tentang perilaku yang diharapkan. Hal ini berarti orang tua tidak hanya mengatakan kepada anak tentang perilaku yang diharapkan akan tetapi juga mengapa perilaku tersebut penting.
3.2.3. Komunikasi Moral Yang Manusiawi
Setelah memahami makna komunikasi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah sudah menggunakan pendekatan komunikasi yang manusiawi? Karena pada dasarnya orang tua dan anak mempunyai kedekatan yang sangat manusiawi.
Komunikasi yang dimaksud disini bukan hanya saling memberi informasi atau sekedar menceramahi nilai-nilai moral denga kata-kata. Sebenarnya proses komunikasi adalah proses berbagi nilai-nilai, sehingga makna yang dimiliki dapat dimaknai bersama. Ada umpan balik didalamnya yang saling berinteraksi antara orang tua dan anak.
Salah satu kegagalan dalam membagikan nilai-nilai moral adalah orang tua tidak memperhatikan unsur-unsur komunikasi, Yaitu orang tua mampu merendahkan hatinya untuk memahami pikiran anak? Pikiran anak kadang berbeda dengan apa yang orang tua bayangkan karena rentang usia dan pengalaman hidup. Orang tua harus meluangkan waktu untuk memaknai nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari bersama anak.
Mengemas pesan moral dalam kalimat sederhana dan menarik perhatian anak, menggunakan media yang tepat, diantaranya adalah bahasa tubuh dan tatapan mata orang tua adalah media yang menarik perhatian anak, serta mencari media lain yang bervariasi, orang tua akan dapat menjadi komunikator yang baik, bersahabat tidak berjarak, seakan-akan orangtua adalah bagian dari pesan itu.
“Anak anak merupakan saksi; anak-anak adalah saksi yang selalu memperhatikan moralitas orang dewasa atau tiadanya moralitas orang dewasa; anak-anak melihat dan mencari isyarat bagaimana orang orang berperilaku” (Robert Coles)
3.2.4. Anak Bukan Obyek Tetapi Subyek
Anak bukan obyek sasaran yang dapat dicekoki dengan berbagai nasihat moral, dia adalah subyek yang sedang mencoba menghayati nilai-nilai, malaksanakannya dan meyakini hal itu sebagai hal yang baik dalam hidupnya. Dan dalam ini kebaikan hati orang dewasa cukup menentukan nasib mereka selanjutnya.
Komunikasi dua arah tidak cukup untuk menjamin keberhasilan proses transformasi nilai apabila tidak terjadi proses dialog yang setara antara anak dengan orang tua. Moral tidak cukup hanya diinformasikan, tetapi bagaimana nilai-nilai tersebut didialogkan secara horizhontal seperti halnya dua teman yang saling berbagi. Bukan seperti hubungan yang atas dengan bawah atau vertical, tapi horizhontal dalam bentuk berbagi tentang suatu pengalaman hidup.
3.2.5. Mempertimbangkan Proses Menangkap Pesan Moral
Pada dasarnya suatu proses komunikasi moral bertujuan mengembangkan perilaku anak menjadi manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan social masyarakatnya. Tujuan utama membentuk perilaku inilah yang paling sulit, karena pada dasarnya anak harus mengetahui terlebih dahulu atau berwawasan mengenai nilai-nilai moral. Wawasan ini akan masuk dalam pikirannya dan akhirnya menggerakan kesadaran dalam dirinya dan meyakini sebagai sikap yang benar. Setelah menyadari anak akan melakukan perbuatan tersebut. Lambat laun perilaku tersebut akan berubah menjadi adat kebiasaan. Proses ini berlangsung dalam kesatuan waktu dan saling melengkapi satu sama lain.
Perilaku yang terbentuk pada diri manusia mempunyai tahapan yang seharusnya mempertimbangkan aspek intelektual dan emosional anak secara utuh. Orang tua perlu mempertimbangkan tahapan dimana proses komunikasi moral sedang berlangsung. Komunikasi yang terjadi akan sekaligus mengarah pada proses penyadaran dalam diri anak. Pada tahapan dimana anak memahami nilai-nilai moral, apakah baru sampai tingkat pengetahuan semata atau sudah sampai pada tingkat kesadaran dan akhirnya menjadi perilaku yang diharapkan.
• Pengetahuan
Pemahaman seseorang biasanya dimulai dengan mengetahui terlebih dahulu mengenai sesuatu hal. Misal dalam nilai-nilai moral, anak biasanya mengetahui dari apa yang dia lihat dan dia dengar.
Sejak usia dini harus ditanamkan wawasan ini melalui kata-kata ataupun bahasa tubuh. Dan anak akan tertarik untuk mengembangkannya sejak mereka belajar bicara. Dengan tetap mempertimbangkan tingkatan usia anak. Mengembangkan wawasan kepada anak bukan hal yang mudah, perlu kehati-hatian dan kesabaran orang tua untuk mengembangkan wawasan mengenai anak dan pengembangan moralnya.
• Sikap
Setelah anak mempunyai wawasan yang cukup, maka akan berproses untuk mengolahnya sampai pada tahap menyadari dan meyakini sehingga membentuk suatu sikap. Pada awalnya anak baru sampai tahap meniru atau imitasi. Apabila orang tua menunjukkan sikap yang konsisten, anak-anak akan meyakininya bahwa tindakan itu baik dan pantas ditiru.
Pembentukan sikap ke arah nilai-nilai moral perlu melihat kecenderungan pada umur umur tertentu. Ada saat anak sangat bersifat egois, ada masa anak sangat ingin berinteraksi dan mulai bersikap social.
• Perilaku
Beranjak dari proses kesadaran, anak akan tergerak untuk melakukannya. Pada saat yang tepat hendaknya anak diajak melaksanakan nilai moral. Anak cenderung cepat frustasi bila merasa tidak bisa, maka orang tua harus sabar dalam mendampingi agar anak dapat melakukannya. Contoh-contoh konkret dari orang tua cara melakukannya untuk ditiru pada awalnya , akan sangat mempermudah. Lambat laun anak akan mampu membuat keputusan dan melakukan dengan caranya sendiri.
3.3. ACTION DO SPEAK LOUDER THAN WORDS
Memilih bagaimana harus berperilaku, sebagai orang tua, benar-benar jauh lebih bermanfaat daripada sekedar jika kita mengucapkannya dalam kata-kata. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus disadari oleh orang tua:
Orang tua Adalah Guru Moral Pertama Bagi Anak
Keluarga adalah kunci pendidikan dasar bagi anak, terutama dalam mengembangkan nilai-nila moral yang menjadi penopang dalam keutuhan pribadinya. Pada awal kehidupannya anak telah dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa. Anak telah belajar banyak sejak awal, bahkan sebelum dilahirkan, tanpa disadari orang tua sudah mengungkapkan nilai mereka dengan cara mempengaruhi orang lain. Roberts Cole mengatakan bahwa “kehidupan moral anak mendahului kemampuan berbahasanya” Saat anak belum mempunyai kosakata untuk berbicara, ia telah belajar mengungkapkan lewat tindak-tanduknya.semua itu menunjukan ia belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan terdekatnya.
Kekasaran dan pertengkaran yang terjadi di depan anak yang sedang belajar mengenai moral akan menjadi trauma negative yang akan merusak perkembangan jiwanya. Oleh karena itu orang tua harus dapat memastikan perilaku moral yang akan diambil oleh anak adalah perilaku moral terbaik yang diharapakan oleh orang tua dan orang tua inginkan sebagai contoh untuk anak.
Orang Tua Mencoba Menemukan Isu-isu Moral Untuk Dibicarakan (pada saat isu-isu itu timbul), Sehingga Anak Dapat Mendengar Keyakinan Moral Yang Orang tua Miliki
Bahan pembicaran yang menarik bagi banyak orang biasanya menarik perhatian anak. Lewat perbincangan dalam keluarga , Orang tua dapat menyimak pemikiran moral anak dan “menarik” anak ke tingkatan moral yang lebih tinggi.
Satu hal yang penting dari metode ini adalah anak belajar mengangkat pelajaran tentang nilai empati terhadap suatu peristiwa, (misalnya, kasus pemboman Bali) bagaimana ia berdoa agar orang yang jahat terhadap orang lain ditangkap. Orang tua harus menunjukan bahwa orang tua sependapat dengannya bahwa mencelakakan orang lain itu SALAH.
Ambilah Sikap Aktif Melawan “racun” Perkembangan Moral Anak
Banyak racun yang sering bertentangan dengan nilai moral seperti acara televisi tertentu, film,music,video game, dan situs internet. Orang tua harus mencoba menjelaskan tentang kekhawatiran tersebut kepada anak, dan menetapkan standar, serta bertahan pada apa yang telah ditetapkan.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa hampir semua orang tertarik pada televisi dan multi media. Terutama anak-anak, tayangan visual ini sangat berpengaruh pada jiwa anak, jika anak sudah menyukainya akan sulit orang tua memberitahu salah dan benar melalui kata-kata verbal, karena yang dapat merangsang pengaruh pada perasaan dan pikiran adalah image visual . Dan orang yang telah terbiasa hidup didalam image visual (kebudayaan citra dan virtual)akan sangat sulit tergerak oleh kata-kata.
Oleh karena itu orang tua haruslah bersikap tegas terhadap penyimpangan-penyimpangan moral yang terlihat oleh anak di televisi atau dimanapun.Dengan kata-kata yang sederhana dan sikap konsisten yang meyakinkan bahwa semua penyimpangan itu bukanlah prinsip orang tuanya.
Mengunakan Pertanyaan Untuk Memperluas Kemampuan Anak dengan Menggambarkan perspektif Orang Lain
Menggunakan pertanyaan jauh lebih baik daripada sekedar pernyataan. Misalkan anak menyakiti adiknya, Sebaik tidak hanya sekedar mnenghardiknya dan mengatakanitu tidak baik, tetapi dengan mengembangkan pertanyaan yang harus dijawab oleh anak. Contoh,”Apa yang kamu rasakan jika orang lain memperlakukanmu seperti itu?.
Memperhatikan Anak dan “tangkap” Mereka ketika bertindak secara Moral yang Baik
Dengan memberitahukan kepada anak perilakunya yang baik, dengan menggambarkan apa yang telah dilakukannya dengan baik dan bagaimana orang tua menghargai hal itu.

*{masalah perkembangan anak usia dini}*

           Masalah-masalah kebutuhan perkembangan pada anak usia dini merupakan kebutuhan yang harus/mutlak terpenuhi sesuai dengan perkembangan, maka bagi pendidik anak usia dini harus paham akan kebutuhan perkembangan anak usia dini sehingga dapat menangani masalah-masalah yang timbul, baik masalah pemenuhan kebutuhan perkembangan yang umum ataupun masalah kebutuhan perkembangan yang bersifat khusus.
          Banyak kekeliRuan dalam berbagai pemahaman tentang perkembangan emosi pada anak yang beranggapan pola pikir (paradigma) dikalangan umum maupun orang tua dianggap kurang penting. Padahal usia dini merupakan masa yang paling baik untuk meletakan dasar yang kokoh bagi perkembangan mental-emosional dan potensi otak anak yang akan mempengaruhi kejiwaan anak.
Teori dan penelitian Daniel Goleman tentang kecerdasan emosi (Emotional Intelligence/EQ), mengingatkan bahwa keberhasilan hidup manusia tidak semata-mata ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ) seperti yang dipahami sebelumnya, tetapi justru ditentukan oleh emotional intelligence. Kecerdasan emosi ini sangat terkait dengan belahan otak kanan.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa:
Keberhasilan seseorang di masyarakat sebagian besar (80%) ditentukan oleh kecerdasan emosi (EQ).
Sehingga anak yang kurang dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan emosi senantiasa akan mengalami gangguan emosi dan perilaku seperti, agresif secara verbal dan/atau fisik yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain, menarik diri atau tidak percaya diri, pencemas dan juga bisa hiperaktif, yang mengakibatkan kurang perhatian dalam kegiatan disekolah secara optimal dan selalu menunjukan skala rendah dalam pencapaian program pembelajaran yang telah ditargetkan.
Perkembangan emosi yang dibutuhkan anak usia dini meliputi segala bentuk hubungan yang erat, hangat dan menimbulkan rasa aman serta percaya diri sebagai dasar dari perkembangan selanjutnya, yang ini mutlak perlu diperhatikan oleh orang tua ataupun guru sejak dini.
Penanganan dan menganalisis kebutuhan emosi anak usia dini diperlukan deteksi dini yang serius dan tuntas dan harus didukung oleh informasi dan pengumpulan data yang akurat dan lengkap dari berbagai pihak mengenai diri anak mulai dari kandungan, setelah dilahirkan sampai anak memasuki Pendidikan Anak Usia Dini serta pada pengaturan yang diterapkan kepada anak oleh orang tua. Apabila masalah perkembangan emosi pada anak kurang diperhatikan atau tidak dipenuhi dan tidak segera ditangani maka akan berakibat vital terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, baik tingkat kecerdasan (IQ), kecerdasan emosional (EQ), serta kecerdasan spiritual (SQ).
Tujuan dari analisis gangguan perkembangan anak pada usia dini adalah untuk mengetahui karakteristik, gejala-gejala yang menyebabkan timbulnya gangguan/kelainan untuk memperkirakan kemungkinan bantuan yang akan diberikan serta melaksanakan tindak lanjut agar anak dapat diantisipasi supaya masa yang akan datang tidak selalu fatal.

kalo' emang cocok ambilen wes... moga sukses tugasnya..^_^

thembem imouth

1{gangguan panca indra}
penyebab :
-prenatal
-natal
-postnatal
jenis:
kurang penglihatan, kurang pendengaran
penanganan:
- konsul ke dokter spesialismata atau THT
- tempat duduk anak dekat dengan guru
- memberi pengertian kepada temannya agar tidak mengolok anak

2{cacat tubuh}
penyebab :
-prenatal
-natal
-postnatal
jenis :
-cacat tangan, kaki. wajah
(juling, tonggos, sumbing), tubuh (cebol, bongkok)
penanganan :
- konsul ke dokter spesialis (operasi)
- menggunakan alat bantu
- agar anak tidak rendah diri, hendaknya mampu meningkatkan rasa percaya diri anak dengan memberi tugas yang dapat dikerjakan si anak.
- memberi pengertian kepada temannya agar tidak mengolok dan mau membantu temannya.

3{kidal}
penyebab:
- keturunan (dominasi otak kiri)
- pembiasaan yang salah ( digendong di sisi kiri ibu )
penanganan :
 tergantung penyebab
1. bila karena keturunan, hendaknya hati-hati, bila dipaksa anak menggunakan tangan kanannya dapat menyebabkan anak menjadi gagap atau mengalami hambatan dalam berbicara. penggunaan tangan kanan di arahkan pada keadaan tertentu seperti etika sosial. (menyalami tamu, menerima hadiah) dan saat makan.

2. bila kidal akibat pembiasaan yang salah, dapat digunakan latihan menggunakan tangan kiri. latihan dapat di gabung dengan reward and punishment untuk meningkatkan efektifitas latihan. anak hendaknya jangan di paksa karena dapat menyebabkan anak tertekan yang akan sulit penanganan.

syarat-syarat anak yang boleh dilatih:
1) berusia di bawah 6 tahun
2) kidal ambidextrous ( dapat menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian )
3) selama proses latihan tidak ada kesukaran yang menetap
4) anak mau/tidak menolak dilatih menggunakan tangan kanannya
5) anak memiliki intelegensi di atas rata-rata.

4{enuresis} ngompol
penyebab :
1. kelainan fungsi pada kandung/ saluran kencing
2. kelainan anatomi bawaan ( kandung kecil, saluran sempit )
3. ayan
4. gangguan syaraf otonon
5. gangguan tingkah laku dan emosi
6. toilet treining yang kaku atau kurang tegas
7. intelegensi rendah

jenis enuresis
berdasarkan american psychatric association, 1995 :
- noctural enuresis : malam hari, tidur.
- diurnal enuresis : siang hari, beraktivitas
- noctural dan diurnal : siang dan malam
berdasarkan munculnya perilaku BAK :
- berkesinambungan/kontinyu (sejak lahir)
- tak berkesinambungan
Ciri anak enuresis : pasif, penakut, cemas, kurang percaya diri, keras kepala.
penanganan di sekolah : latihan BAK di tempat yang disediakan dan waktu yang telah di tentukan.

5{encoporesis}
adalah BAB dengan konsistensi
normal/ hampir normal, disengaja atau tidak di engaja, berulang di tempat yang tak sepantasnya.
paling sedikit 1 kali dalam sebulan, sesudah 4 tahun


tipe :
1 kontinyu :
- pada anak yang tidak di beri latihan toilet training
- biasanya bersifat agresif, tak ptuh aturan, tak punya rasa malu.
2 diskontonyu :-
-  pada anak dengan toilet training telalu ketat/ kaku.
-  sifat : sangat bersih dan ingin selalu sempurna
3 retentif :
- disebut juga obstipautio paradoxal
- bila di tanyak menolak, sesaat kemudian BAB.

Ciri anak Dgn Encoporesis :
 pasif, takut, cemas, keras kepala, kurang percaya diri.

penanganan di sekolah :
 latihan BAB di tempat yang telah disediakan dan waktu yang telah di tentukan
- melatih pengaturan refleks
- melatih kontrol pengeluaran tinja

6. {GAGAP} (stuttering)
penyebab :
1. pemaksaan penggunaan tangan kanan pada anak kidal
2. gugup, cemas.
3. dorongan motorik yang besar tapi tidak ada yang hendak dikatakan

tingkatan berdasarkan waktu lamanya gagap :
1. gagap temporer.
hanya sementara dan akan hilang dalam waktu 3 bulan kemudian.
2 gagap rinagn ( beberapa bulan- 1 tahun.)
3. gagap menetap, berlangsung lama dan tidak akan hulang jika tidak dilakukan penanganan


7. {TIC}
gangguan gerak stereotipik yaitu ganngguan gerak pada motorik yang tidak wajar.

8 {Obesitas}
  selain membahayakan kesehatan karena beresiko menderita penyakit hipertensi, jantung, kencing manis, dll. juga menyebabkan gangguan psikis, (rendah diri, pemarah, sensitif) pada anak karena penampilan yang tidak menarik, dan di lok teman.

selamat mencoba...........

Selasa, 18 Januari 2011


Cara Konsentrasi Belajar


Siapa yang tidak ingin menjadi anak pintar, anak yang selalu disanjung, diidolakan karena prestasi yang menonjol? Menjadi anak pecundang atau tidak menonjol tentu paling tidak mengenakkan dan kadangkala tidak dianggap orang (kata orang sini dikacangi). Padahal, setiap anak mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi anak yang berprestasi. Janganlah kita mengacu, menjadi anak yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient) tinggi. Itu sudah basi!!!

Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras.

Jika harapan tersebut dapat diwujudkan, tentu akan membuat hati merasa senang sekali. Begitu juga, orang tua, adik, abang, kakak dan sebagainya tentu merasa bangga. Prestasi dan kemampuan yang kita miliki dapat dijadikan symbol, kebanggaan dan kebahagiaan keluarga. Kelebihan yang kita miliki menjadi bahan cerita dan bahan untuk membanggakan keluarga yang tak habis-habisnya.

Tentu kita berharap dapat melakukan belajar dengan perasaan gembira. Kalau guru menerangkan pelajaran, maka kitapun “langsung nyambung” dan mudah memahami apa yang dijabarkan. Kitapun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran. Persoalannya, bagaimana mewujudkan harapan-harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?

Padahal, saat kita mengikuti pelajaran di sekolah tidak jarang dihinggapi oleh perasaan jemu, bosan dan malas. Bahkan rasa mengantukpun sering menjangkiti kita, saat dengar penjelasan guru di depan kelas. Hal lain, kita sering mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi belajar. Kesulitan memfokuskan perhatian dan konsentrasi belajar di sekolah membuat kita tak mampu mencerna apa yang dijabarkan guru. Begitu juga, saat belajar sendiri membuat kita menjadi malas dan mengantuk.

Ada tiga komponen yang harus kita miliki, agar kita dapat melakukan kegiatan (proses) belajar, yaitu: Minat, Perhatian dan Motivasi.

Minat dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk memenuhi kepuasan kita, baik berupa keinginan memiliki atau melakukan sesuatu. Besarnya minat atau keberartian minat ini dapat dipandang dari 2 sisi, yaitu:

a. Minat sebagai sebab, yaitu tenaga pendorong yang merangsang kita memperhatikan objek tertentu lebih dari objek-objek lainnya.

b. Minat sebagai akibat, yaitu berupa pengalaman perasaan yang menyenangkan yang timbul sebagai akibat dari kehadiran seseorang, atau objek tertentu, atau sebagai hasil daripada partisipasi kita di dalam suatu bentuk kegiatan.

Mengingat pada kegiatan yang didorong oleh minat tentu mengandung unsur kegembiraan untuk melakukannya. Belajar pun dapat berlangsung dengan baik, jika didorong oleh minat yang kuat. Sebaliknya, aktivitas tanpa minat yang kuat akan menimbulkan suatu penolakan atau pertentangan dari dalam batin kita untuk segera mengabaikan aktivitas tersebut. Jika dipaksakan juga, akan memberi suatu kondisi yang tidak mengenakkan hati, sehingga menimbulkan rasa malas, bosan dan mengantuk. Akhirnya mudah terpengaruh untuk beralih ke aktivitas lain yang lebih menarik perhatian.

Perhatian adalah proses pemusatan pengerahan aktivitas tenaga psikis (pikiran) dan fisik terutama indera dan gerakan tubuh pada fokus tertentu. Pengerahan aktivitas pikiran dan fisik tersebut sangat dipengaruhi oleh kadar kesadaran yang turut serta pada aktivitas tersebut. Dengan kata lain, intensitas perhatian kita itu sangat didorong oleh kadar kesadaran yang turut pada aktivitas pengamatan kita tersebut, seperti adanya minat dan motivasi. Semakin tinggi intensitas perhatian kita pada suatu kegiatan akan semakin sukses kegiatan yang kita lakukan tersebut. Sebaliknya, jika perhatian kita lemah atau terpecah, maka menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah dan menimbulkan ketidakseriusan. Ketidakseriusan merupakan awal terbentuknya rasa malas dan bosan.

Motivasi adalah dorongan atau usaha untuk mewujudkan perbuatan dalam bentuk aktivitas mencapai kebutuhan atau tujuan tertentu. Untuk menggerakkan motivasi dari dalam diri kita, maka harus ada cukup alasan/motif tertentu yang merangsang perbuatan itu. Jadi alasan/motif yang kuatlah yang dapat memotivasi kita giat belajar. Sebaliknya, aktivitas yang tidak didasari motivasi yang kuat, maka akan menimbulkan ketidakseriusan dan perhatian tidak optimal, sehingga menimbulkan dorongan untuk mengalihkan aktivitas tersebut ke aktivitas yang lain.

Ketiga komponen minat, perhatian dan motivasi ini merupakan faktor-faktor yang ada pada setiap orang untuk melakukan aktivitas tertentu. Juga ketiga komponen ini saling mempengaruhi, sehingga bermutu atau tidaknya aktivitas kita itu sangat tergantung pada ketiga komponen yang mendasari aktivitas tersebut, termasuk aktivitas belajar. Dalam aktivitas belajar, jika ketiga komponen minat, perhatian dan motivasi tidak optimal, maka kita pun akan mengalami kesulitan melakukan konsentrasi belajar.

Konsentrasi Belajar

Berdasarkan penelaahan para ahli pendidikan, penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar, sebahagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan melakukan konsentrasi belajar. Padahal, bermutu atau tidaknya suatu kegiatan belajar atau optimalnya hasil belajar sangat tergantung pada intensitas kemampuan kita untuk melakukan konsentrasi belajar.

Ketidakberdayaan melakukan konsentrasi belajar ini, merupakan problematik aktual di kalangan pelajar. Kita sering kali mengalami pikiran bercabang (duplikasi pikiran), saat melakukan kegiatan belajar. Pikiran bercabang bisa muncul tanpa kita sadari. Tentunya kita pun merasa terganggu sekali saat tak mampu berkonsentrasi dalam belajar. Saat belajar, kadangkala tanpa kita undang muncul kepermukaan alam pikiran mengenai masalah-masalah lama, keinginan-keinginan lain atau yang terhambat menjadi pengganggu aktivitas belajar kita. Alhasil, kitapun beralih dan larut ke alam pikiran yang melintas tersebut.

Di sini perlu kita sadari, bahwa konsentrasi belajar itu tidak datang dengan sendirinya atau bukan dikarenakan pembawaan bakat seseorang yang dibawa sejak lahir. Melainkan konsentrasi belajar itu harus diciptakan dan direncanakan serta dijadikan kebiasaan belajar. Setiap orang pada dasarnya punya potensi dan kemampuan yang sama untuk dapat melakukan konsentrasi belajar.

Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari.

Suatu proses pemusatan daya pikiran dan perbuatan tersebut maksudnya adalah aktivitas berpikir dan tindakan untuk memberi tanggapan-tanggapan yang lebih intensif terhadap fokus atau objek tertentu. Fokus atau objek tertentu itu, tentunya telah melalui tahapan penyeleksian kualitas yang direncanakan. Prosedur tahapan penyeleksian akan kualitas objek yang direncanakan tak lain adalah pengembangan minat, motivasi dan perhatian pada objek belajar.

Penyebab-penyebab timbulnya kesulitan konsentrasi belajar, antara lain:

Ø Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran.

Ø Perasaan gelisah, tertekan, marah. Kuatir, takut, benci dan dendam.

Ø Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.

Ø Kondisi kesehatan jasmani.

Ø Bersifat pasif dalam belajar.

Ø Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.

Untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi belajar dibutuhkan, antara lain:

µ Kesiapan belajar (ready learning). Sebelum melakukan aktivitas belajar kita harus benar-benar dalam kondisi fresh (segar) untuk belajar. Untuk siap melakukan aktivitas belajar ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan psikis. Kondisi fisik harus bebas dari gangguan penyakit, kurang gizi dan rasa lapar. Kondisi psikis harus steril dari gangguan konflik kejiwaan atau ketegangan emosional, seperti cemas, kecewa, patah hati, iri dan dendam. Masalah-masalah konflik kejiwaan ini harus diselesaikan terlebih dahulu. Pikiran harus benar-benar jernih, jika hendak melakukan kegiatan belajar.

µ Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan “Imajinasi Berpikir”.

Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar, maka perlu kita ketahui:

1. Apa yang dipelajari,

2. Untuk apa mempelajari materi pelajaran yang hendak dipelajari,

3. Apa hubungan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari (manfaat mempelajari dan apa yang dapat kita lakukan dengan pengetahuan tersebut),

4. Bagaimana cara mempelajarinya.

Dengan mengetahui keempat hal tersebut di atas, kita akan belajar secara terarah atau lebih terfokus pada materi pelajaran. Kemudian untuk membangkitkan faktor intelektual-emosional belajar kita, maka perlu mengembangkan dan membiasakan “berimajinasi dalam berpikir”. Maksudnya, kita membiasakan untuk menjelajah dengan berusaha membayangkan gambaran bentuk yang dipelajari. Kemudian pikirkan unsur-unsur penting yang membentuk gambaran tersebut. Dengan demikian kita akan digiring pada pola belajar aktif dan kreatif.

µ Cara belajar yang baik. Untuk memudahkan konsentrasi belajar dibutuhkan panduan untuk pengaktifan cara berpikir, penyeleksian fokus masalah dan pengarahan rasa ingin tahu. Juga, harus memuat tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara menghidupkan dan mengembangkan rasa ingin tahu kita, hingga tuntas terhadap apa yang hendak dipelajari. Dengan kata lain, berusaha menyusun kerangka berpikir dan bertindak step by step dalam memecahkan masalah.

µ Lingkungan belajar harus kondusif. Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan yang apik, teratur dan bersih. Suasanapun harus nyaman untuk belajar.

µ Belajar aktif. Jika kita sulit berkonsentrasi belajar di sekolah atau sulit mengerti apa yang dijelaskan guru dan sebagainya, maka kita harus dapat mengembangkan pola belajar aktif. Kita harus aktif belajar dan berani mengungkapkan ketidaktahuan pada guru atau teman. Buang rasa sungkan, rasa malu dan rasa takut pada guru. Guru tidak akan memberi hukuman pada kita yang proaktif dalam belajar. Jika kita proaktif dalam belajar, maka kita akan mendapat perhatian khusus guru. Kita yang belajar yang proaktif akan menghalau timbulnya proses pengembaraan pikiran (duplikasi pikiran). Kita akan tetap fokus pada pelajaran. Intensitas konsentrasi belajar pun akan menjadi semakin optimal.

µ Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (resfreshing) saat menghadapi kejemuan belajar. Saat kita belajar sendiri di rumah dan menghadapi kesulitan (jalan buntu) mempelajari materi pelajaran, kadangkala menimbulkan rasa jemu dan bosan untuk berpikir. Jika hal ini terjadi, maka jangan paksakan diri kita untuk terus melanjutkan belajar. Jika dipaksakan akan menimbulkan kepenatan dan kelelahan, sehingga akan menimbulkan antipati untuk belajar. Jalan keluarnya kita harus menyediakan waktu 5-10 menit untuk beristirahat sejenak dengan mengalihkan perhatian pada hal lain yang bersifat menyenangkan dan menyegarkan. Jika kepenatan dan kelelahan daya pikir atau daya kerja otak kita hilang dan pikiran kembali fresh, maka kita dapat kembali melanjutkan pelajaran yang tertunda tersebut.
 



semoga sukses.... 





SEHAT ITU INDAH

Mungin kamu2 udah pada tau, kalo sekarang lagi jaman-nya musim hujan, banjir pun bisa terjadi kapan aja, dan seperti yang kita tau musim hujan adalah dimana tempat bertumbuh-nya para penyakit jahanam. dimana tubuh kamu lebih gampang kena sama yang nama-nya sakit. entah itu sekedar kena FLu, TBC, DBD, BBC, AADC, SKKSKJ, Lhoo ..?? :-/ maka-nya kita mesti menjaga kesehatan. (lagi bener nich ..) O:-)

Sehat itu mahal tau ..!! kalo kamu udah kena sakit baru sadar, nyesel, nangis2, ribet utang sana-sini buat biaya ke Dokter de el el.. kalo udah gitu siapa coba yang repot ..? yang pasti orang tua kamu lah.. #:-S n’ kamu sendiri juga bakal rugi, karna semua kegiatan kamu bisa terhambat n’ berantakan.


Menjaga kesehatan itu penting banget, konon kebanyakan penyakit di akibatkan oleh diri kita sendiri loch, yang suka ga menjaga kesehatan tubuh dengan baik. Berikut ada tips unik menjaga kesehatan tubuh kamu, silahkan di locking2 n’ di sarankan juga untuk dilaksanakan. (maksa eyy..) :-B

1. Pilih Makanan

Kurangi makanan yang mengandung MSG, minyak dan mengandung pengawet. kamu bisa makan singkong bakar, ubi rebus, dll, di jamin kenyang, kuat dan menyehatkan. Kurangi juga minum2-an dingin biar kamu ga flu n’ batuk. (minum Mixagrip ..)

2. Belajar Rapi

Jangan suka nge’gantungin baju2 terlalu banyak dikamar atau di kamar mandi, karena itu akan menjadi markas besar-nya para pasukan penghisap keperawanan. uups ,, penghisap darah maksud-nya, utawi disebut Mr.Nyamuk. kamu kumpulin aja di kardus trus kamu kilo-in deh..

3. Rajin ..??

Coba liat bak di kamar mandi kamu deh, udah dibersihin belum tuh?? Kamu musti rajin nge’bersihin bak mandi, karna disitu juga sebagian dari Mabes-nya nyamuk, Doi juga suka bak yang bersih lhoo..kalo bisa sehari 3x ngebersihin-nya..

4. Hemat

Kalo ditempat kamu ada AC, coba kamu kurangi penggunaan-nya deh, karna kalo make AC yang berlebihan konon kata-nya bisa mengurangi sistem kekebalan tubuh kamu, jadi pas kulit kamu kena matahari jadi ga biasa n’ rada sensi gitu. sekaligus bisa mengurangi Global Warming dan yang pasti Lebih HEMAT LISTRIK..!!

5. Waspada ..!!

Jikalau ada teman kamu yang terserang flu dan batuk, (di Komix aja ..) usahakan kamu jauh2 dari dia, dan bila ternyata terjadi kontak fisik, “di sebelah-nya waktu bersin, salaman, pelukan atau ciuman.” (wuaduuhh ..)
kamu harus menutup saluran pernafasan kamu selama 1′jam, n’ jangan lupa cuci tangan pake deterjen sebelum makan, kalo perlu kamu mandi kembang 9′rupa..

6. Sedia Payung SebeLum Hujan

Karna lagi musim hujan, biasakan “sedia payung sebelum hujan” atau bawa jaket, mantel, jas hujan, terpal, kalo perlu kamu bawa tenda kemah, biar badan kamu ga kena air hujan. Jangan suka berfikiran “ah.. nanti kalo bawa ga ujan lagi” tapi demi meng’antisisapi dan menjaga kesehatan jangan pernah kompromi n’ anggep enteng. (bawa tenda kan berat ..)

7. Sering Berjemur

Konon kata-nya lagi, ternyata sinar matahari tuh baik buat tubuh kamu, tapi matahari pagi sekitar jam 06.00-10.00, kalo siang bolong kamu berjemur mah dijamin gosong, tau sendiri kalo siang panas-nya ampun2-an.

8. Vitamin

Kalo bisa di usahakan kamu minum Suplemen atau Vitamin kesehatan, baik juga buat menambah daya tahan tubuh kamu, tapi jangan kebanyakan n’ jangan terlalu sering, karna suplemen atawi vitamin biasa-nya punya efek samping n’ mnimbulkan ketergantungan, karna sesuatu yang berlebihan pasti kurang baik. :-bd

9. Pola Hidup Sehat

Kamu musti punya pola hidup yang teratur, mulai dari kamu bangun tidur biasakan mandi n’ gosok gigi, merapihkan tempat tidur mu, (sambil nyanyi dah..) untuk makan juga musti tepat waktu, jangan suka nunda2 makan, dan jangan suka begadang, ni pesen buat para game-er n’ blog-er. (gue sndiri juga dong?? ) kalo udah ngantuk ya tidur, jangan maksa’in buat begadang. nanti gue kasih tips biar ga begadah deh, di tunggu aja.

Itulah beberapa tips menjaga kesehatan kamu, yang gue dapet inspirasi-nya dari salah satu temen facebook yang bernama widya.

Moga2 bisa dilaksanakan n’ berguna buat kamu2, biar kamu terhindar dari penyakit, walaupun hidup sehat sakit n’ mati udah ada yang ngatur, tapi se’ngga-nya kita berusaha menjaga kesehatan guna mencegah sakit, karna mencegah lebih baik dari pada tidak mencegah dan mengobati..

*TIPS*

Tips menghilangkan jerawat adalah kalimat luar biasa yang bisa menarik minat banyak remaja puber. Secara, gimana bisa pede kalo ada jerawat iseng yang nangkring di pipi, dahi dan yang paling parah di atas hidung. Ihh, bisa bikin bete berhari-hari tuw.

     Tapi, tenang aja, sayuran adalah cara alami menghilangkan jerawat. Waduh, maaph-maaph ya buat yang alergi konsumsi sayur ( aku juga kok :’[ hehehe ). Emangnya sayur berjenis apa sih yang ampuh kaya gitu? Baca terus dech..

Jerawat muncul dengan alasan berbeda-beda pada tiap individu. Untuk cewek biasanya muncul saat menjelang / pra menstruasi, yang kadang kala munculnya keterusan dan ga mau ilang. Ada juga yang gara-gara kebersihan muka nggak terjaga. Malahan sering nih, tangan kita pengennya ngubek-ubek muka, padahal kita belum cuci tangan.

Ga perlu khawatir, ini dia tips menghilangkan jerawat:

1. Wajib hukumnya buat ngebersihin muka setelah ngelakoni kegiatan di luar ruangan dan sebelum tidur, meski hanya dengan mencuci muka.

2. Banyak mengkonsumsi sayuran daun kemangi dan petercelli. Dua jenis sayuran hijau ini bisa membantu mengatasi masalah jerawat. Untuk daun kemangi bisa dikonsumsi mentah setelah dicuci bersih, tapi paling pas kalo di makan bareng tempe, ayam bakar plus nasi anget. Wuih, bikin laper.. Untuk petercelli bisa dijadiin bahan di masakan capjay. Atur deeh..

Lakukan pembersihan dan konsumsi sayuran hijau diatas secara rutin. Ga terlalu ribet dan ga perlu ngeluarin biaya mahal kan, juga ga ada pengawet apapun. Cara alami telah tersedia, tinggal tentuin mana yang klik dengan kamu. Produk kimia atau sayuran?

Satu hal yang pasti, gak ada hal luar biasa yang didapat dengan
mudah, yang artinya semua hal luar biasa yang kamu impiin bakal
tercapai kalau kamu rutin ngelakuin perawatan dan teratur. .

SELAMAT MENCOBA YACH.........^_^

Sekilas Tentang Jepang

Jepang sebagai salah satu negri yang maju memiliki sistem publik yang teratur dan benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Kehidupan ekonomi rakyatnya bisa dibilang merata. Kalaupun ada yang kaya katakanlah begitu, tetap perbedaannya gak sedrastis kalo di tanah air. Di sini yang punya kendaraan roda empat memberi kesempatan jalan kepada yang beroda dua. Umumnya di Jepang ini mayoritas penduduknya lebih menyukai berkendaraan dengan sepeda. Mental orang Jepang memang tidak dididik untuk minder karena keberadaan diri harus bersepeda ria.

Di negri ini pula, orang bebas melakukan apa aja yang mereka mau selagi hal itu tidak merugikan orang lain ato menyangkut kepentingan khalayak umum. Mau ciuman ato pelukan di depan umum, mau mabok ato ngoceh sendiri kayak orang gila sekalipun tak jadi soal, di sini manusia-manusianya sibuk sendiri-sendiri. Jangan membayangkan bakal ada pandangan aneh, sinis, dan keluar kata-kata yang gak sedap melihat pemandangan yang ada di sekitar. Dalam etika berpakaianpun gak ada aturan baku, semua bisa jadi fesyen, mau si cowok pake tas ala cewek sekalipun, itu dikatakan fesyen, mau pake pakaian norak sekalipun tetep jatuhnya fesyen. Jangan berharap orang-orang disini akan keluar omongan-omongan miring ngeliat cara berpakaian orang-orang di sekitarnya.

Adapun sedari kecil memang orang Jepang diajarkan untuk menerima segala perbedaan yang ada. Ketika anak-anak melihat ada orang gila ato orang cacat yang lewat di depan mereka, tidak akan kita dapati anak-anak tersebut mengolok-olok orang gila ato orang cacat tersebut. Orang-orang Jepang memang dibiasakan sedari kecil diajari untuk tidak merugikan orang lain. Walo si anak masih kecil sekalipun akan dicegah ato dimarahi oleh orangtuanya bila merugikan orang lain. Praktek-pratek semacam ini dan sikap saling menghormati banyak kita temui di Jepang. Berbeda kalo di tanah air, anak-anak kecil dianggap orangtuanya masih kecil sehingga dibiarin mengganggu kepentingan orang lain. Contoh kecilnya, ketika sedang bertamu ke rumah orang lain, biasanya si orangtua membiarkan anaknya yang masih kecil membanting remote ato memukul tv kepunyaan tuan rumah karena si orangtua menganggap anaknya belum mengerti padahal yang benar adalah si orangtua harus mencegah dan menjaga anaknya tidak melakukan hal tersebut.

Bila seorang pejalan kaki menghalangi jalan orang yang bersepeda, akan kita dapati antara si pejalan kaki dan si pengendara sepeda akan sama-sama mengucapkan kata “sumimasen ato gomen” yang artinya ”maaf”, bagaimana kedua belah pihak saling menghormati satu sama lain. Adapun bila kita mengalami suatu kesulitan dan kita meminta bantuan, pada umumnya orang Jepang membantu gak tanggung-tanggung. Terus terang selama saya hidup di Jepang banyak kemudahan-kemudahan yang saya peroleh. Disini orang-orangnya mo bantu siapa aja, gak memandang apakah dia tua ato muda, penduduk asli atopun orang asing, cakep ato jelek dan orang yang gak beruntung sekalipun mendapat tempat di negri ini.

Kebetulan tempat tinggal saya berdekatan dengan rumah sakit jiwa, yang stress dan gila numplek di sana. Dalam bayangan saya, orang-orang yang stress dan gila tersebut pasti dikurung seperti gambaran umum di tanah air. Kadang kala saya ngeliat orang-orang yang gila dan stress itu disuruh marathon (jalan pagi), kadang saya liat suka diajak berjalan-jalan dan melakukan aktivitas orang sehat lainnya. Ternyata mereka gak dianggap orang stress ato gila, mereka diperlakukan secara manusiawi dan sebagai orang yang sehat.

Jepang boleh dikatakan negri yang aman buat ditinggali para keluarga. Bagaimana tidak, akses-akses publiknya betul-betul menunjang kepentingan keluarga. Bagaimana pemerintah memudahkan penggunaan asuransi kesehatan bagi semua masyarakatnya. Semua masyarakat mempunyai asuransi kesehatan, apakah dia seorang pegawai negri ataukah dia seorang pegawai swasta, siapapun dia bisa memiliki asuransi kesehatan. Asuransi tersebut bisa digunakan di mana aja, apakah mau digunakan di pelayanan kesehatan negri maupun swasta. Negri ini memang betul-betul memikirkan derajat kesehatan seluruh masyarakatnya. Gak akan kita temui orang pemakai asuransi kesehatan akan diberikan perlakuan di bawah standar kesehatan karena dianggap tidak mampu. Anggapan-anggapan sinis semacam itu gak ada di Jepang. Masyarakatnya tidak menganggap rumah sakit ato pelayanan kesehatan lainnya sebagai momok menakutkan. Semua masyarakat mencintai pentingnya hidup sehat dan menjaga kesehatannya dan bila mereka sakit, mereka gak akan takut ke rumah sakit dikarenakan kepentok masalah biaya. Semua masyarakat mendapat perlakuan yang sama, apakah dia kaya ato miskin, apakah dia orang asing ato penduduk asli, semua mendapat perlakuan yang sama. Adanya kebijakan biaya di pelayanan kesehatan negri maupun swasta tidak jauh berbeda dan kebijakan harga obat antara apotek negri maupun swasta bisa dikatakan sama ato tidak jauh berbeda. Tak akan kita temui pihak swasta mencari untung sebesar-besarnya dengan meningkatkan harga obat.

Kalau anda tinggal di Jepang, anda akan melihat setiap ruas jalan untuk umum akan ditemui jalan khusus buat penyandang cacat penglihatan (buta). Di setiap traffic light dilengkapi tombol yang bisa dipencet para penyadang cacat. Hal ini menggambarkan bagaimana pemerintah Jepang betul-betul memperhatikan nasib penyandang cacat. Di setiap jalan yang ada di Jepang akan ada ruas-ruas jalan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda, hal ini meminimalkan resiko kecelakaan terjadi. Setiap tempat, apakah ibukota ato daerah sekalipun selalu dilengkapi taman-taman yang memungkinkan sebuah keluarga bermain-main di sana sehingga kemana aja kita pergi, akan kita temui taman-taman kota yang bersih dan tertata rapi. Negri ini sangat memperhatikan betul penghijauan dan mencegah berbagai macam polusi. Terus terang, selama saya tinggal di sini, tentu merasa aman membawa bayi keluar karena kendaraan roda empat tidak mengeluarkan asap kendaraan. Asikk bukan…semua aman dan terjamin.

Mental orang Jepang saya acungin jempol, mental penyabar dan mau ngantri. Orang Jepang pada umumnya mau ngantri untuk makanan yang dianggapnya enak. Pada dasarnya orang Jepang memang suka mencoba-coba makanan dan kalau saya perhatikan mereka suka segala macam makanan laut seperti gurita, kepiting, udang, berbagai ikan dll. Selain itu, mereka juga suka makan sayuran segar ato ikan dan udang segar yang dibuat “sushi”. Adapun dalam mengolah makanan lebih banyak dalam bentuk rebusan ato panggang, jarang sekali digoreng karena pada umumnya orang Jepang menjaga sekali kesehatannya selain mereka juga suka berolahraga. Maka tak heran orang-orang tua Jepang dibilang “sakti-sakti”, walopun mereka sudah berusia lanjut tapi mereka masih kuat jalan dan melakukan aktivitas lainnya.

Mental orang Jepang lainnya adalah jujur dan tidak suka mengambil barang yang bukan haknya. Saya pernah membuktikannya sendiri, barang ditaruh di mana aja gak bakal hilang, kalaupun hilang bearti yang mengambilnya orang asing. Dan sayapun pernah membeli barang yang ternyata barang tersebut ada cacatnya, si penjual serta merta memberitahukan bahwa barang yang akan saya beli ada cacatnya dan si penjualpun menawarkan barang yang lain dan menanyakan keseriusan saya membeli barang tersebut. Seandainya saya serius membeli barang cacat tersebut, si penjual akan memberikan potongan harga. Kalau ingin berdagang yang jujur, belajarlah cara berdagangnya orang Jepang. Persaingan dagang mereka dikatakan persaingan sportif, jadi tak masalah buat mereka bila banyak didirikan toko-toko yang menjual barang yang sama.

Adapun dalam hal membayar harga barang yang kita beli, biasanya si penjual menyebutkan secara jelas harga barang yang tercantum dan akan mengembalikan sisa uang secara utuh, tak ada istilah kurang ato ganti permen karena tak ada kembalian. Antara penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan dan merasa puas.

Dengan tekhnologi tinggi yang dimiliki negri ini tentu saja memudahkan segala urusan. Pemerintah tak perlu menyiapkan petugas penjaga untuk melihat apakah ada kecurangan-kecurangan di setiap tempat karena setiap tempat umum kecuali toilet dan kamar ganti dipasang kamera. Kalaupun ada pos-pos polisi yang dilengkapi dengan kendaraan bebek taon 70-an, itu hanyalah sebagai fungsi kontrol aja. Beli minuman ada vending mesin, beli tiket apapun dikelola oleh mesin-mesin pencetak tiket, keluar masuk stasiunpun dicek oleh mesin-mesin tiket, bila tiket yang kita beli tidak sesuai harga dengan tempat pemberhentian kita, tentunya kita tak bisa melewati pintu keluar, kita harus membayar kekurangannya dulu untuk bisa keluar. Jadi, untuk orang-orang yang suka mencari kesempatan untuk gak jujur, gak akan pernah nyaman tinggal di Jepang ^-^

Bila kita mengunjungi pelayanan publik di Jepang, gak akan kita temui orang berleha-leha dan ongkang-ongkang kaki, semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sistem kerja di Jepang sifatnya merangkap, jadi semua yang bekerja harus bisa dan menguasai semua hal. Suatu kali saya pernah datang ke kecamatan setempat mengurus KTP, semua sibuk dan tidak satupun saya lihat baca-baca koran ato majalah dan bila ada yang datang, mereka langsung antusias menanyakan keperluan kita dan bila ada masalah yang timbul, mereka berusaha membantu menyelesaikanya, tak ada istilah “maaf, saya sedang sibuk ato pura-pura tidak tau”, mereka betul-betul mengabdi terhadap pekerjaan yang mereka jalani. Beda sekali kalo dibandingin dengan pelayanan publik di tanah air, sesama pegawai bisa bercanda ria, ada yang sambil baca koran ato majalah, kalo ada yang datang bawaannya santai dan gak antusias, semisal yang datang gak bilang apa-apa, sampe taon depan gak bakal ditanyain petugas di tempat, yaa pokoknya jeleklah pelayanan publik di tanah air, gak hanya sistemnya yang jelek tapi juga mental orang-orangnya walaupun gak semuanya.

Ketika saya mengurus KTP di kecamatan Fuchu, Tokyo, waktu itu saya melihat seorang kakek sedang duduk dan tidak mendatangi petugas untuk menanyakan keperluannya, dia hanya diam dan sepertinya kebingungan. Tanpa saya sangka-sangka, ada petugas yang menghampiri si kakek dan berkata dengan lembut sambil menjongkok menghadap si kakek, serta merta mereka mengerti apa yang sebetulnya diinginkan oleh si kakek. Betul-betul mereka menghormati siapa aja yang datang…

Pernah suatu kali saya mengajak anak saya yang berusia 9 bulan ke supermarket. Tanpa sepengetahuan saya, kakinya menendang buah tomat sehingga tomat-tomat itu berhamburan. Dalam bayangan saya waktu itu adalah saya harus membayar semua tomat-tomat yang hancur, ternyata petugasnya bilang “tidak apa-apa” walopun saya sudah bilang berkali-kali bahwa saya akan membayar semua tomat yang rusak.

Di waktu yang lain pula, saya pernah menanyakan ke petugas supermarket dimana tempat kunyit. Terus terang, saya tak bisa bahasa Jepang sehingga yang jadi andalan saya adalah bahasa Inggris. Tentu saja, umumnya orang Jepang tak bisa bahasa Inggris tapi si petugas berusaha semaksimal mungkin mengerti apa maunya saya. Pada akhirnya, si petugas minta saya menunggu sebentar dan diapun memanggil temannya yang bisa bahasa Inggris dan masalahpun terselesaikan. Jangan dibayangkan jumlah petugas supermarketnya banyak dan bukan karena mereka punya cukup waktu untuk mengurusi konsumen melainkan bagaimana mereka memuaskan konsumen. Di Jepang jumlah petugas yang berkerja tidak banyak, Jepang mengutamakan jumlah pekerja se-efektif dan se-efisien mungkin sesuai kebutuhan dan pekerjaannyapun sifatnya lagi-lagi merangkap. Itulah Jepang…

Ternyata baru saya tau bahwa setiap pasien di rumah sakit manapun tidak diwajibkan harus membayar biaya rumah sakit saat itu juga. Ada keringanan-keringanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tergantung kemampuan pasien. Begitu juga dalam hal ngambil uang di bank, tidak ada istilah dipotong. Dalam penggunaan kartu kreditpun, tidak ada istilahnya nasabah dikenai bunga bila terlambat bayar. Biasanya nasabah ditelpon untuk diberikan peringatan, bila tidak ada tanggapan kartu kreditnya diblokir, hanya itu…gak ada istilah diteror ato sejenisnya. Dalam pengurusan kartu kreditpun tidak perlu mengecek apakah dia orang kaya ato miskin tapi cuma disesuaikan jumlah uang yang bisa dicashing disesuaikan dengan kemampuan. Saya bisa punya kartu kredit walaupun saya seorang ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan apa-apa. Lagi-lagi sangat berbeda sekali dengan negri kita sendiri…

Di Jepang, pekerjaan bertani dianggap sama baiknya dengan pekerjaan lainnya. Orang Jepang malah bangga bila harus berprofesi sebagai petani, begitu juga anak-anaknya gak merasa harus malu memiliki orang tua sebagai petani, bahkan umumnya orang Jepang kalo ditanya setelah pensiun mau jadi apa, jawabannya justru pengen jadi petani. Para petani di negri ini berkembang dengan maju karena sistem yang bagus dan tingkat tekhnologi yang canggih. Umumnya setiap petani memiliki mesin-mesin bertekhnologi yang memudahkan pekerjaan mereka. Jangan dibayangkan petani di Jepang ini seperti petani di tanah air yang dekil, jorok, dan keliatan kayak orang susah.

Meskipun tingkat keamanan tinggi di negri ini tapi saya tetap waspada. Mengapa demikian?? karena di negri ini mayoritas penduduknya tidak beragama mengakibatkan banyaknya orang-orang Jepang yang stress jadi sepatutnya kita jangan terlena begitu saja. Menyebrang jalanpun harus tengok kanan-kiri walopun sudah pasti semua kendaraan akan berhenti bila lampu hijau untuk pejalan kaki sudah menyala. Dan harus diingat pula, yang tinggal di Jepang ini tidak hanya orang Jepang saja tapi juga orang-orang dari berbagai negara yang menjadikan berbagai macam bentuk sikap mental. Jadi yaa harus tetap berhati-hati dan patut diingat pula orang Jepang tetaplah manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang rajin dan ada yang malas tapi pada umumnya sifat dasarnya “Tak mudah akrab dengan orang yang baru dikenal dan lebih jawa dari orang jawa”. Ini menurut saya lhoo, mungkin anda-anda yang pernah tinggal di Jepang dan lebih mengetahui seluk beluk tentang Jepang punya pendapat yang berbeda. Silakan saja bila ada yang mau menambahkan…

Salam Persahabatan dan Persodaraan Selalu…