Selasa, 10 April 2012

stop menyentuh wajah dengan tangan

Secara tak sadar, kita pasti sering menyentuhkan tangan pada wajah, entah itu untuk mengelus-elus dagu, menyentuh pipi, menggaruk hidung, menyandarkan pipi ke telapak tangan, atau sekadar mengenyahkan rambut yang menutupi muka. Sadarkah Anda bahwa kemungkinan besar itulah yang membuat wajah Anda berjerawat?


Telapak tangan = sumber bakteri
Nyaris semua aktivitas kita sehari-hari dilakukan dengan tangan. Maka tak heran jika sebagian besar bakteri dan kuman yang kita temui setiap hari menempel di tangan kita.

Jerawat terbentuk saat pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati, minyak, atau kosmetik, kemudian bercampur dengan bakteri. Bayangkan apa yang terjadi saat kulit wajah kita sudah ditutupi oleh minyak dan debu setelah seharian beraktivitas, lalu tangan kita yang penuh kuman menyentuh-nyentuh kulit. Tak heran jika jerawat di wajah tak kunjung berkurang.

Masalahnya, biasanya aktivitas menyentuh wajah ini dilakukan secara tidak sadar. Atau jika dilakukan secara sadar, sulit sekali rasanya untuk menahan diri. Bagaimana caranya menghentikan kebiasaan buruk ini?

1. Pastikan tangan selalu bersih
Tak salah jika sejak dulu ibunda selalu mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun. Tak perlu sering-sering, karena akan membuang bakteri baik dan membuat kulit tangan jadi kasar, namun setidaknya selalu cuci tangan setiap habis melakukan aktivitas yang mentransfer banyak kuman.

Ingat, setelah tangan dicuci, bukan berarti kita bebas menyentuh wajah. Ini hanya untuk jaga-jaga, setidaknya jika kita tak sengaja menyentuh wajah, tangan sedang dalam keadaan "tak kotor-kotor amat".

Yang terpenting, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih saat tiba waktunya mengoleskan pelembab, sunscreen, krim malam, masker, atau obat jerawat.

2. Jangan memainkan rambut
Rambut mengandung minyak yang jika menyentuh wajah (baik langsung maupun melalui perantara tangan) bisa menambah penumpukan minyak di kulit muka dan menyebabkan jerawat.

3. Gunakan punggung tangan
Jika Anda benar-benar harus menyentuh wajah, misalnya untuk mengenyahkan benda asing, gunakan punggung tangan dan bukan telapak tangan. Punggung tangan tidak bebas kuman, tapi jumlahnya tak sebanyak kuman di telapak tangan.

4. Sibukkan tangan Anda
Biasanya kebiasaan menyentuh-nyentuh jerawat dan mengelus-elus kulit wajah dilakukan saat sedang iseng. Untuk mengalihkannya, beri kebiasaan lain bagi tangan Anda, misalnya memainkan jemari tangan. Memasukkan tangan ke dalam saku, memegang sebuah benda dengan dua tangan, dan melipat tangan di depan dada juga bisa jadi "penahan" agar tangan tak jalan-jalan.

5. Pakai sarung tangan
Ini berlaku untuk Anda yang sering tak sengaja menyentuh wajah saat tidur di malam hari. Tentunya Anda harus memastikan sarung tangan Anda bersih dan selalu rutin dicuci. Mau trik oke? Oleskan lotion pelembap ke telapak tangan sebelum tidur dan tutupi dengan sarung tangan. Anda pun akan bangun dengan tangan yang lembut dan halus.

6. Libatkan orang-orang terdekat
Beri tahu sahabat, kekasih, adik, kakak, mama, papa, dan rekan-rekan kerja tentang efek buruk menyentuh wajah dengan tangan. Ingatkan mereka untuk menegur Anda saat Anda melakukannya.

Senin, 30 Januari 2012

berternak lele..

1.Kekuatan
a.ditunjang dengan modal yang cukup memadahi
b.Mempunyai buku paduan budidaya ikan lele dan mampu memahami dan menguasai dari pembuatan kolam,pemilihan bibit yang baik,PH air yang ideal untuk pertumbuhan ikan,hingga pemanenan serta pemasarannya.
c.Mempunyai lahan ataupun kolam yang cukup memadahi.Dari kolam untuk pembibitannya sampai kolam pembesaran.
d.Mempunyai sarana dan prasarana penunjang pembudidayaan ikan lele yang cukup memadahi.
e.Luasnya pemasaran hasil budibaya ikan lele khususnya yang nantinya pada saat musim panen ikan lele.
2.kelemahan
Pada dasarnya kelemahan ataupun kesulitan yang kami temukan selama ini didalam pembudidayaan ikan lele antara lain:
1. Sulitnya mendapatkan bibit ikan yang mempunyai kwalitas yang baik.
2. Berkaitan dengan permasalahan yang pertama,seringnya bibit ataupun air yang terserang bakteri yang nantinya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan yang ada.Jadi tidak kami ragukan lagi apabila terdapat bibit ikan lele yang tidak baik(cacat),sudah pasti ikan tersebut akan mati.
3.peluang

Melihat dan mempelajari dari berbagai pengalaman yang kami dapatkan selama 5Th menggeluti dunia perikanan,budidaya ikan lele cukup mudah dan menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Pasalnya budidaya ikan lele ini terbilang cukup mudah dari pada ikan yang lain,dari perawatannya sampai sistem pengairannyapun tidak terlalu merepotkan,selain itu pada dasarnya ikan lele mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup yang cukup tinggi sekalipun hidup dilumpur,karna dari sekian banyak species ikan didunia ini hanya ikan lele lah yang mempunyai gurat sisi. Sedangkan ditinjau dari pembesaran benih sampai waktu pemanenannya budidaya ikan ini hanya memerlukan waktu 3 bulan.,
Berikut rincian hasil laba yang kami peroleh dalam 1x panen:
 MODAL AWAL
 Pembelian bibit 5000 ekor ikan lele,
Harga per @Rp100,sehingga 5000x100=Rp500.000,00
 Persediaan pelet untuk 5000 ekor ikan lele selama 3bulan kedepan kurang lebih membutuhkan 7karung pelet,
Harga per karung Rp140.000,00,sehingga 7x153.000=Rp980.000,00
 Sehingga modal awal yang kami keluarkan untuk 1x panen dengan kuwantitas 5000 benih ikan lele yaitu sebesar Rp1.480.000,00
Sedangkan hasil yang nantinya kita peroleh dari contoh pembudidayaan diatas setelah 3bulan berlalu dan memasuki musim panen,kami misalkan dari 5000 benih diatas mati 20%,sehingga 20% dari 5000 benih tersisa 4000 ekor yang dapat dipanen.
 HASIL PANEN
 Tersedia 4000 ekor yang siap panen,sehingga jika ditimbang ada 450Kg(1Kg berisi antara 8-9 ekor).Sedangkan harga per Kg Rp10.500,00.Sehingga 450x10.500=Rp4.725.000,00
 Dari hasil satu kali panen tersebut besarnya pengasilan yang dapat kami peroleh adalah sebesar Rp4.725.000,00

 KESIMPULAN
 Besarnya keuntungan bersih yang dapat kami terima dari satu kali budidaya ikan lele dalam jangka waktu 3bulan dengan kuantitas benih sebanyank 5000 ekor adalah:
Rp4.725.000,00 – Rp1.480.000,00 = Rp 3.245.000,00
 Cukup memjanjikan bukan keuntungan yang dapat kita peroleh dalam satu kali pembudidayaan ikan lele.
4.Ancaman
Berbagai ancaman ataupun resiko yang muncul didalam pembudidayaan ikan lele ini antara lain sebagai berikut:
a.Banyaknya persaingan antara pembudidaya yang satu dengan yang lainnya baik dari sesema pembudidaya ikan lele atau dari pembudidaya ikan yang lainnya.
b.Berlebihnya jumlah ikan lele yang beredar dipasaran pada saat musim panen,menyebabkan merosotnya harga ikan lele,yang pastinya dapat merugikan pembudidaya,bahkan karena ancaman ini pembudidaya bisa mengalami gulung tikar karena besarnya kerugian yang ditanggung.
c.Terjadinya perselisihan ataupun kecemburuan sosial antara sesama pembudidaya ikan yang dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat yang bisa terjadi kapan saja.
d.Pada saat pergantian musim,kebanyakan benih ikan lele yang kita budidayakan akan sedikit terganggu kelangsungan hidupnya,karenanya musim yang tak menentu dan dapat berubah sewaktu-waktu, sedangkan pada saat musim panas banyak bibit lele yang baru berusia sekitar 3minggu mati,karenany pada dasarnya kulit ikan lele belum cukup kuat untuk menehan panas yang berlebihan.